Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Siapkan Konsep Penampungan 3 Lantai untuk Pedagang Blok G

Kompas.com - 22/01/2018, 20:46 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya telah menerima laporan perkembangan rencana pembangunan Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Kami baru menerima managemen PD Pasar Jaya dan mereka mengatakan sudah ada kemajuan yang mudah-mudahan dalam beberapa minggu ke depan bisa direalisasi beberapa opsi yang akan digunakan untuk penampungan (pedagang) sementara," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018) malam.

Ia mengatakan, penampungan pedagang tersebut akan berupa bangunan tiga lantai yang diharapkan dapat menampung semua pedagang di Blok G tersebut.

Baca juga : Upaya Hidupkan Pasar Blok G Sejak Era Jokowi, Ahok, hingga Anies

"Beberapa minggu ke depan kita bisa finalkan skema B2B (bussines to bussines) sehingga ada penampungan sementara, tiga lantai rencananya, dan itu yang bisa kami gunakan untuk mengosongkan Blok G," kata dia.

Ia mengatakan lokasi penampungan akan dibangun dengan konsep tersambung dengan moda transportasi umum. Meski demikian Sandi belum menerangkan bagaimana dan dimana lokasi penampungan pedagang tersebut akan dibangun.

Sebelumnya, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan pedagang Blok G berjualan di tempat penampungan sementara yang akan dibangun PD Pasar Jaya. Namun, PD Pasar Jaya juga membuka kemungkinan tempat penampungan sementara tersebut bisa digunakan pedagang lainnya.

"Pedagang kami yang di Blok G itu 900 (pedagang), itu yang nantinya dipindah ke TPS. Mungkin kalau ada lahan sisa dan kemudian bisa menampung yang lainnya yang masih perlu ditampung, kami bisa tampung," kata Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno masih mempertimbangkan lokasi penampungan sementara untuk pedadang di Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com