Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerebek Kampung Ambon, Polisi Temukan 18 Kg Bahan Narkoba dan Senpi

Kompas.com - 24/01/2018, 15:52 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menggerebek Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (24/1/2018) siang. Dari penggerebekan itu, polisi menangkap enam orang yang diduga terlibat peredaran narkoba di kawasan tersebut.

"Kami amankan enam orang. Satu perempuan dan lima laki-laki," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Argo menambahkan, selain menangkap enam orang, polisi juga menemukan 18 kilogram bahan pembuat narkoba dan senjata api.

"Kami menemukan 4 bong, 8 timbangan, satu set CCTV, senjata api berikut amunisinya, uang Rp 34 juta, diduga bahan narkotika 18 Kg, sabu 110 gram dan ganja 5 gram," kata Argo.

Baca juga : Kampung Ambon Jadi Sasaran Program Antinarkoba Bang Japar

Penggerebekan ini langsung dipimpin oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengky Haryadi. Menurut Hengky, penggerebekan ini dilakukan untuk menghilangkan stigma bahwa kawasan Jakarta Barat rawan peredaran narkoba.

"Kita ingin menghilangkan stigma banyaknya kampung narkoba di Jakbar. Untuk itu, Jakbar membentuk satuan tugas khusus untuk lebih aktif pengungkapan narkoba," ujar Hengky.

Hengky menerangkan, berdasarkan keterangan enam orang yang ditangkap, mereka mengaku mendapat omzet Rp 50 juta per hari dari transaksi narkoba tersebut.

Baca juga : Djarot: Jangan Lengah agar Kampung Ambon Tak Dimasuki Narkoba Lagi

"Mereka menjual narkotika ini omzetnya sehari Rp 50 juta dan modusnya orang-orang tersebut datang ke sini. Sudah disiapkan alat-alatnya, kemudian (setelah menggunakan narkoba) keluar lagi. Rata-rata sehari (jual narkoba) 10 gram apabila dihitung omzet sehari Rp 50 juta," kata Hengky.

Kondisi salah satu sudut di Kompleks Permata atau yang juga dikenal dengan nama Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/1/2016) petang. 





Andri Donnal Putera Kondisi salah satu sudut di Kompleks Permata atau yang juga dikenal dengan nama Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/1/2016) petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com