Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Naik Bajaj Aja, Neng... Ini Ditunggu sampai Malam Enggak Bakal Jalan"

Kompas.com - 29/01/2018, 14:04 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah penumpang merasa kebingungan akibat aksi mogok yang dilakukan sopir angkot Tanah Abang, Senin (29/1/2018).

Ratna bersama sejumlah temannya yang baru berbelanja di Pasar Tanah Abang terlihat kebingungan mencari transportasi yang bisa mengantarnya ke kawasan Roxy.

"Ini enggak jalan, ya, Bang? Kalau mau ke Roxy pakai apa, Bang," tanya Ratna kepada para sopir angkot yang sedang duduk-duduk di kawasan tersebut.

"Naik bajaj aja, Neng. Ini ditunggu sampai malam juga enggak bakal jalan," ujar salah satu sopir angkot yang mengenakan kemeja biru.

Baca juga: Angkot Tanah Abang Mogok, Tanah Abang Explorer Tak Beroperasi

Ratna mengatakan tak mengetahui bahwa hari ini angkot akan mogok beroperasi. Biasanya dia menggunakan angkot sebagai moda transportasinya.

"Enggak tahu nih mau naik apa. Entar aja, deh," ujar Ratna.

Pengunjung Tanah Abang lainnya, Sri, mengatakan terpaksa menggunakan bajaj menuju kawasan Karet akibat aksi mogok tersebut. Dia mengaku kesal karena dia harus mengeluarkan uang lebih untuk naik bajaj.

Sri juga merasakan saat sopir angkot mogok beroperasi pada pekan lalu. "Ah tahu deh mogok (tidak boroperasi) mulu. Kan saya harus bayar lebih, Mas," ujar Sri.

Baca juga: Sopir Angkot Tanah Abang Mogok Lagi, Tuntut Jalan Jatibaru Dibuka

Tak hanya penumpang angkot, penumpang bus transjakarta "explorer" yang biasa beroperasi di Tanah Abang juga mengeluh.

Sejak pagi ini, PT Transjakarta menghentikan sementara pengoperasian bus tersebut.

"Maaf untuk sementara layanan PT Transjakarta tidak beroperasi," ujar petugas bus transjakarta yang berjaga.

"Di mana ya nyari transportasi lagi. Tunggu bentar deh siapa tahu jalan," ujar seorang perempuan paruh baya kepada sejumlah temannya.

Sejumlah sopir angkot trayek 03, M08, dan M10 melakukan aksi mogok sejak pukul 07.00. Mereka memarkirkan angkot mereka di depan pintu masuk Stasiun Tanah Abang yang berada di bawah kolong jalan layang Jatibaru Bengkel.

Baca juga: Sandiaga Mengetahui Rekomendasi Polisi soal Tanah Abang dari Media

Para sopir menuntut agar Pemprov DKI membuka kembali Jalan Jatibaru Raya yang saat ini ditutup untuk mengakomodasi PKL berjualan.

Para sopir angkot pernah melakukan aksi di Balai Kota pekan lalu. Namun, belum ada keputusan Pemprov DKI mengabulkan tuntutan para sopir.

Kompas TV Penertiban pedagang kaki lima selalu menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penataan pedagang kaki lima di sejumlah titik belum optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com