Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi PKL Ikan Hias Jatinegara Menunggu Rekomendasi Dinas KPKP DKI

Kompas.com - 29/01/2018, 19:05 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana mengatakan, relokasi para pedagang kaki lima (PKL), khususnya pedagang ikan hias di Jatinegara, masih menunggu rekomendasi Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI.

"Iya rencana memang begitu dan surat menyurat sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Jadi, saat ini status kami menunggu (rekomendasi) Dinas KPKP," ucap Bambang saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/1/2018).

Bambang mengatakan, pemindahan PKL sudah direncanakan sejak lama. Ia berharap, PKL dapat segera direlokasi. Sebab, mereka berjualan tidak pada tempatnya, yakni di trotoar Jatinegara.

"Memang pada 2016 lalu sudah direncanakan (PKL) pindah ke Raden Inten, tetapi sempat tersendat, saya lupa karena apa. Sekarang dengan trotoar yang baru (dibangun) mau tidak mau harus segera kami lakukan (relokasi)," kata Bambang.

Baca juga: Pedagang Ikan Hias di Jatinegara Masih Belum Direlokasi

PKL, lanjutnya, juga sudah bersedia direlokasi. Namun, relokasi masih menunggu penyusunan anggaran Dinas KPKP DKI.

"Kami maunya segera, tetapi balik lagi tergantung Dinas KPKP menyusun anggaran dan sebagainya. Kami harap nanti kalau sudah dipindahkan pedagang ini tidak diganggu lagi, kasihan juga mereka kalau tiba-tiba harus direlokasi lagi," ujarnya.

Saat Kompas.com mengunjungi kawasan Jatinegara, beberapa pedagang ikan hias mengakui ingin segera direlokasi.

"Di sini ngemper dan memang sedikit bikin becek karena jualannya ikan hias dan peralatan aquarium," ucap Ridwan, salah satu pedagang ikan hias.

Kompas TV Anies - Sandi berencana mengizinkan kembali operasional becak di DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencuri Motor yangSempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yangSempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com