Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Ikan Hias di Jatinegara Masih Belum Direlokasi

Kompas.com - 29/01/2018, 13:14 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Pasar Jatinegara di Jakarta Timur sering menjadi target operasi penertiban trotoar. Sampai saat ini, lokasi tersebut memang masih cukup semrawut dan tidak tertata rapi.

Para pedagang kaki lima yang menjajakan ragam komoditas dengan seenaknya mengakuisisi trotoar bahkan sampai badan jalan. Mulai dari yang berjualan mainan, batu akik, kelontongan, barang loak, ikan hias, sampai satwa seperti monyet dan burung hantu.

Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar menjelaskan sebagian pedagang kaki lima (PKL) di Jatinegara memang akan direlokasi.

"Rencana relokasi untuk PKL sudah sejak lama dibicarakan, tetapi saat ini memang belum kelihatan (realisasi). Untuk PKL rencana yang jadi prioritas itu pedagang ikan hias," kata  Nasrudin di kantornya, Senin (29/1/2018).

Baca juga : Bulan Tertib Trotoar, PKL Jatinegara Ditertibkan

Para pedagang ikan hias akan dipindahkan ke kawasan Raden Inten. Di sana sudah ada sentra ikan hias.

Menurut Nasrudin, rencana pemindahan PKL ikan hias sudah dibicarakan dengan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur.

"KPKP sudah memprogramkan, tapi memang harus menyusun lagi baik anggaranya dan lain-lain. Kalau dari pedagang sudah ok, sudah terima, kami dari kecamatan juga menunggu," kata Nasrudin.

Para pedagang, kata dia, sudah mendesak dan berniat membangun lahan sendiri di Raden Inten.

"Mereka mau swadaya, tapi kami kan tidak bisa. Itu kan tanah Pemda, takutnya kalau di keesokan hari ada apa-apa kasian mereka yang sudah bangun pakai dana sendiri," ujarnya.

Salah satu pedagang ikan hias di Jatinegara Barat, Ridwan, mengatakan sudah berjualan di Jatinegara sejak 2008. Ia menempati trotoar lantaran tidak ada lapak lagi.

"Sudah penuh, jadi mau ngga mau kan ngemper di sini. Memang sedikit bikin becek karena jualannya ikan hias dan peralatan aquarium," kata Ridwan.

Untuk rencana relokasi, Ridwa sampai saat ini belum ada lanjutannya. Para pedagang lain terpaksa menjajakan daganganya di trotoar karena tidak ada tempat.

"Jumlah dagangannya semakin banyak dan variatif, jadi mau ngga mau kadang kami letakan sampai trotoar karena tidak ada tempat lain. Kalau dipindah sebenarnya kami tidak masalah asalkan lokasinya strategis, itu aja" kata Yuni pedangang ikan hias lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com