Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan 48 Tahun Gramedia Hadapi Tantangan di Dunia Retail...

Kompas.com - 02/02/2018, 13:46 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - 48 tahun berdirinya Gramedia memberi makna tersendiri bagi salah satu anak usaha Kompas Gramedia yang bergerak dalam bidang retail ini.

General Manager Corporate Secretary PT Gramedia Asri Media Yosef Adityo menyampaikan, umur yang cukup dewasa itu dimaknai bahwa Gramedia terus berkontribusi untuk masyarakat, khususnya untuk menggerakkan minat baca hingga ke pelosok negeri.

"Harapannya Gramedia sudah hampir setengah abad dan tetap sampai seterusnya karena ilmu yang ada di cetak maupun digital sama saja dan tidak akan lekang oleh waktu," ujar Yosef di Palmerah Barat, Jumat (2/2/2018).

Baca juga : Seribuan Peserta Karnaval Literasi Gramedia Meriahkan Hari Ibu

Sejak berdiri pada 2 Februari 1970, sudah ada 117 toko buku Gramedia yang dibuka di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jayapura.

Gramedia telah menerbitkan 5.000 judul buku dalam setahun. Yosef mengatakan, membuka toko hingga ke timur Indonesia dilakukan agar minat baca masyarakat terus ada.

Gramedia juga menggandeng 800 komunitas baca di seluruh Indonesia. Setiap tahun, Gramedia membagikan buku gratis melalui komunitas tersebut.

"Setelah kami perhatikan dan observasi bukan minat baca yang kecil, tetapi akses yang yang sedikit. Kami punya CSR dan saat ini sudah ada 800 jaringan komunitas baca yang telah bekerja sama," ujar Yosef.

Ia mengatakan, menjadikan Gramedia sebagai salah satu retail terbesar di Indonesia bukan perkara gampang.

Berbagai kendala pernah dilalui. Pada 1970, saat Gramedia membuka toko pertamanya di Jalan Gajah Mada, luas toko tersebut hanya 25 meter persegi.

Buku-buku yang dijual saat itu sebagian merupakan buku impor. Pada 1998 atau saat krisis ekonomi dan politik menjadi tahun penuh tantangan bagi Gramedia.

Toko Gramedia dibakar massa dan massalah inflasi yang benar-benar memukul perekonomian Gramedia.

Meski begitu, Gramedia terus berdiri. Bahkan, ketika masa krisis seperti saat itu, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

 Baca juga : Vice CEO Kompas Gramedia Berbagi Kunci Sukses Industri Digital

Tantangan kembali datang ketika era digital. Gramedia yang sejak dulu merupakan retail yang fokus pada buku cetak itu mau tidak mau harus ikut berinovasi.

Hasilnya, Gramedia ikut serta dalam perkembangan tersebut. Saat ini, ada 15.000 judul buku yang telah didigitalisasi.

"Kalau dulu bekerja sama dengan penulis hanya untuk cetak buku, tapi sekarang include digitalnya. Kalau misalnya penulis tidak lolos cetak, kami tawarkan untuk digitalisasikan. Digitalisasi dilakukan juga untuk meningkatkan daya jual buku," ujar Yosef.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com