JAKARTA, KOMPAS.com - 48 tahun berdirinya Gramedia memberi makna tersendiri bagi salah satu anak usaha Kompas Gramedia yang bergerak dalam bidang retail ini.
General Manager Corporate Secretary PT Gramedia Asri Media Yosef Adityo menyampaikan, umur yang cukup dewasa itu dimaknai bahwa Gramedia terus berkontribusi untuk masyarakat, khususnya untuk menggerakkan minat baca hingga ke pelosok negeri.
"Harapannya Gramedia sudah hampir setengah abad dan tetap sampai seterusnya karena ilmu yang ada di cetak maupun digital sama saja dan tidak akan lekang oleh waktu," ujar Yosef di Palmerah Barat, Jumat (2/2/2018).
Baca juga : Seribuan Peserta Karnaval Literasi Gramedia Meriahkan Hari Ibu
Sejak berdiri pada 2 Februari 1970, sudah ada 117 toko buku Gramedia yang dibuka di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jayapura.
Gramedia telah menerbitkan 5.000 judul buku dalam setahun. Yosef mengatakan, membuka toko hingga ke timur Indonesia dilakukan agar minat baca masyarakat terus ada.
Gramedia juga menggandeng 800 komunitas baca di seluruh Indonesia. Setiap tahun, Gramedia membagikan buku gratis melalui komunitas tersebut.
"Setelah kami perhatikan dan observasi bukan minat baca yang kecil, tetapi akses yang yang sedikit. Kami punya CSR dan saat ini sudah ada 800 jaringan komunitas baca yang telah bekerja sama," ujar Yosef.
Ia mengatakan, menjadikan Gramedia sebagai salah satu retail terbesar di Indonesia bukan perkara gampang.
Berbagai kendala pernah dilalui. Pada 1970, saat Gramedia membuka toko pertamanya di Jalan Gajah Mada, luas toko tersebut hanya 25 meter persegi.
Buku-buku yang dijual saat itu sebagian merupakan buku impor. Pada 1998 atau saat krisis ekonomi dan politik menjadi tahun penuh tantangan bagi Gramedia.
Toko Gramedia dibakar massa dan massalah inflasi yang benar-benar memukul perekonomian Gramedia.
Meski begitu, Gramedia terus berdiri. Bahkan, ketika masa krisis seperti saat itu, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
Baca juga : Vice CEO Kompas Gramedia Berbagi Kunci Sukses Industri Digital
Tantangan kembali datang ketika era digital. Gramedia yang sejak dulu merupakan retail yang fokus pada buku cetak itu mau tidak mau harus ikut berinovasi.
Hasilnya, Gramedia ikut serta dalam perkembangan tersebut. Saat ini, ada 15.000 judul buku yang telah didigitalisasi.
"Kalau dulu bekerja sama dengan penulis hanya untuk cetak buku, tapi sekarang include digitalnya. Kalau misalnya penulis tidak lolos cetak, kami tawarkan untuk digitalisasikan. Digitalisasi dilakukan juga untuk meningkatkan daya jual buku," ujar Yosef.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.