Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mapolres Jakarta Pusat Akan Dibangun di Lenggang Kemayoran, Polisi Minta Pedagang Direlokasi

Kompas.com - 13/02/2018, 20:43 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Lahan Lenggang Jakarta Kemayoran, Jakarta Pusat, rencananya akan dijadikan Mapolres Jakarta Pusat yang baru.

Adapun pembangunan Mapolres Jakarta Pusat di lokasi tersebut karena gedung lama di Kramat, Jakarta Pusat, kondisinya sudah tidak layak.

Kabag Perencanaan Polres Jakarta Pusat AKBP Rustam Aji mengatakan, saat ini, pihaknya masih melakukan pemindahan aset lahan Lenggang Jakarta yang dimiliki Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) Sekretariat Negara.

"Belum (belum dipindahkan), kami masih berkoordinasi, baru berkirim surat dengan Setneg dan Dinas Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI," ujar Rustam saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/2/2018).

Baca juga: Jalan Panjang Mapolres Jakarta Pusat Punya Markas Baru

Lahan tersebut sebelumnya dipinjamkan untuk tempat berdagang UMKM binaan Pemprov DKI.

Peminjamannya terikat kontrak Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang sifatnya sementara dan berjangka waktu tiga tahun, sejak pertengahan 2016-2019.

Lenggang Jakarta KemayoranKompas.com/David Oliver Purba Lenggang Jakarta Kemayoran
Rustam mengatakan, pihaknya juga telah menyurati Dinas KUMKMP DKI untuk segera merelokasi seluruh pedagang.

Rencananya, peletakan batu pertama akan dilakukan awal Maret.

Baca juga: Syarif: Ahok Lucu, Ring 1 Ditempatin Lenggang Jakarta

Mapolres Jakarta Pusat akan dibangun setinggi enam lantai yang dilengkapi fasilitas administrasi perkantoran, masjid, dan sel tahanan.

Rustam mengatakan, pihaknya telah menunjuk kontraktor pembangunan Mapolres Jakarta Pusat.

"Rencananya bulan Maret baru peletakan baru pertama, makanya dikasih surat supaya (pedagang) pindah itu. Sekarang lagi proses," ujarnya.

Baca juga: Lenggang Jakarta Molor, Ahok Sakit Kepala

Pembangunan Mapolres Jakarta Pusat ke Lenggang Jakarta Kemayoran telah dibicarakan saat Tito Karnavian menjadi Kapolda Metro Jaya. Namun, karena sejumlah kesibukan, rencana tersebut tertunda.

Kompas TV Pasca terjadinya longsor pemerintah akan melakukan penataan kawasan di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com