Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2018, 08:00 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Meskipun berstatus tahanan, pelaku tindak kejahatan di rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya masih diberikan kesempatan menikmati sore di luar ruang tahanan.

Kompas.com berkesempatan mengikuti kegiatan para tahanan pada Rabu (14/2/2018).

Waktu menunjukkan pukul 16.00, sejumlah tahanan pria berkumpul di lapangan tengah rutan. Mereka tak mengenakan baju tahanan oranye. Rata-rata mereka mengenakan kaos, celana pendek, dan sandal.

Baca juga: Menengok Suasana Ruang Tahanan di Mapolda Metro Jaya

Suasana waktu besuk di ruang tahanan rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Suasana waktu besuk di ruang tahanan rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.
Sebagian tahanan berlari-lari mengelilingi lapangan. Lapangan ini merupakan kawasan paling terbuka yang dapat diakses para tahanan.

"Lumayan bisa olahraga," ujar seorang tahanan.

Ada juga yang duduk berkerumun di sudut lapangan untuk sekadar mengobrol atau menghisap rokok.

Baca juga: Dengan Tangan Diborgol, Tahanan Itu Jalani Pengobatan Gigi

Suasana konseling pada tahanan di rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Suasana konseling pada tahanan di rutan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.
Ada juga yang terlibat perbincangan menarik sehingga terdengar suara tawa cukup nyaring.

Sebagian tahanan lain terlihat mengangkat jemuran, melipatnya, dan dibawa masuk ke dalam ruang tahanan.

"Kalau sore mereka bisalah sekadar menikmati sore, asal tetap tertib," ujar polisi yang berjaga.

Baca juga: Saat Tahanan Polda Metro Jaya Didaulat Jadi Among Tamu

Tahanan mengikuti kegiatan mengaji di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Tahanan mengikuti kegiatan mengaji di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.
Saat itu, ada juga jadwal pendalaman Alkitab untuk tahanan beragama Kristen dan pengajian untuk tahanan Muslim. Kegiatan ini juga dimanfaatkan sejumlah tahanan.

Ada juga tahanan yang tak melakukan kegiatan di luar rutan.

Mereka lebih memilih menonton televisi atau beristirahat di dalam ruang tahanan.

Baca juga: Bagaimana Tahanan Nikmati Waktu Kunjungan di Rutan Mapolda Metro Jaya?

Tahanan tegah mengikuti kelas pendalaman alkitab di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Tahanan tegah mengikuti kelas pendalaman alkitab di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.
"Mereka biasa memanfaatkan sore sambil menunggu adzan Maghrib. Nanti setelah shalat berjemaah, pintu ditutup, tahanan harus kembali masuk ke dalam ruang masing-masing," ujar polisi jaga itu.

Meski dapat menikmati sore di ruangan terbuka, agaknya berada di dalam rutan bukanlah hal yang menyenangkan bagi setiap orang, khususnya para tahanan di rutan Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com