Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Belum Dibayar, Warga Tutup Jalan ke Kantor Kecamatan Limo, Depok

Kompas.com - 21/02/2018, 14:59 WIB
Iwan Supriyatna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga di sekitar kantor Kecamatan Limo, Depok, menutup Jalan Raya Meruyung yang merupakan satu-satunya akses menuju kantor Kecamatan Limo pada Selasa (20/2/2018) malam.

Akibatnya, masyarakat maupun pegawai kecamatan yang akan menuju ke kantor Kecamatan Limo kesulitan melintas. Jalan selebar kurang lebih 5 meter itu ditutup pagar besi. Hanya pengendara sepeda motor dan pejalan kaki yang bisa melintasi jalan itu.

"Pemilik lahan Pak Suganda membawa peralatan las kemudian meletakan tong berisi semen," kata Malik, warga setempat, Rabu.

Kapolsek Limo Kompol Iskandar yang berada di lokasi itu mengatakan, pemilik lahan belum mendapat ganti rugi untuk  pembebasan lahan yang kemudian menjadi akses jalan ke kantor kecamatan itu.

"Sudah lama kasusnya, cuma ya begitu, tidak pernah ada titik temu," kata Iskandar.

Suganda sendiri mengatakan, aksi itu dilakukan karena dia tidak terima lahan miliknya digunakan sebagai akses jalan masuk ke kantor Kecamatan Limo.

"Sebagian jalan kecamatan ini tanah saya kok. Saya punya bukti sertifikatnya. Masyarakat di sini juga tahu," kata Suganda yang berprofesi sebagai dokter itu.

Menurut dia, ada sekitar 420 meter tanah miliknya yang kemudian menjadi bagian jalan masuk ke Kecamatan Limo.

"Bila tak berkenan ditutup, silahkan pihak kecamatan buat laporan ke polisi. Intinya saya punya hak atas tanah jalan kecamatan, dan ini bisa dibuktikan di BPN," kata dia.

Camat Limo, Dedi Rosadi, saat ditanya tentang masalah itu mengatakan, penutupan akses jalan oleh pihak yang mengaku sebagai pemilik lahan merupakan tindakan yang semena-mena. Pihaknya berencana akan membawa masalah itu ke pengadilan.

"Silakan selesaikan masalah ini di pengadilan. Jangan asal main tutup jalan seenaknya," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com