Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Ada Formula OK Otrip Khusus untuk Tanah Abang

Kompas.com - 26/02/2018, 11:15 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memahami keluhan para sopir angkot Tanah Abang, Jakarta Pusat soal skema OK Otrip yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta, khususnya terkait target jarak tempuh 190 kilometer per hari. Para sopir mengatakan  target itu sulit dicapai pada rute pendek angkot-angkot di Tanah Abang.

Sandiaga mengatakan, pihaknya sedang mencari formula yang tepat untuk menyesuaikan sistem dengan kondisi di lapangan.

"Jadi bagaimana kami bisa menemukan formula kilometer yang tepat untuk OK Otrip dan bisa masuk dalam negosiasi akhir dengan para pengemudi dan para operator," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (26/2/2018).

Ia mengatakan, sebagian besar pengemudi dan operator sudah memberi masukan. Dari masukan mereka, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menetapkan formula yang tepat untuk sistem OK Otrip di Tanah Abang, baik masalah jarak, juga tarifnya.

Menurut Sandiaga, sebenarnya sudah banyak sopir angkot Tanah Abang yang bergabung dengan OK Otrip.

"Tapi ada beberapa yang belum tersosialisasi dengan baik," kata dia.

Pada Kamis pekan lalu, puluhan sopir mikrolet M08 trayek Tanah Abang-Kota melakukan aksi mogok di kawasan Tanah Abang. Para sopir menolak target jarak tempuh 190 km per hari yang harus dicapai para sopir.

Baca juga : Soal Target Jarak Tempuh Angkot OK-Otrip, Ini Saran Organda

Mereka beralasan, dengan adanya kemacetan dan pendeknya rute M08, target tersebut mustahil tercapai. Dari hitungan mereka, jarak tempuh yang bisa dicapai di bawah 150 km per hari.

Para sopir juga mendapat informasi bahwa akan ada pembatasan mikrolet M08 yang bisa bergabung dalam OK Otrip, dari 200-an angkot yang beroperasi saat ini, mikrolet M08 yang dibutuhkan untuk program itu hanya 70-an unit.

Jika benar demikian, para sopir itu khawatir tidak bisa ikut OK Otrip dan kemudian kalah bersaing dengan mikrolet OK Otrip karena tarif yang ditawarkan jauh lebih murah.

Baca juga : Penolakan Sopir Angkot Tanah Abang di Tengah Keuntungan OK Otrip

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com