Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jaktim Harap Swasta Aktif Bangun dan Sediakan Lahan untuk RPTRA

Kompas.com - 06/03/2018, 08:59 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur berharap pihak swasta ikut andil dalam pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Harapannya, swasta tidak hanya aktif dalam hal pembangunan tetapi juga terkait pembebasan lahan.

"Jakarta Timur sendiri punya 799 lokasi lahan yang sudah disiapkan bila ada keinginan untuk bangun RPTRA. Tahun ini sendiri wilayah Jakarta Timur akan membangun 10 RPTRA yang saat ini masih terus dikaji terkait lokasi layak atau tidak," ucap Asisten Kesejahteraan Kota Jakarta Timur Ari Sanjaya di sela acara kunjungan Ketua Financial Services Commission (FSC) Korea Selatan Choi Jong Ku di RPTRA Jaka Teratai, Jakarta Timur, Senin (5/3/2018).

Baca juga : Di Balik Keputusan DKI Menghentikan Pembangunan RPTRA...

Ari menyampaikan, hal yang menjadi dilema selama ini yakni lahan yang tersedia tersebut banyak merupakan lahan untuk ruang terbuka hijau (RTH).

Berdasarkan peraturan mengenai penataan kota, tiap wilayah diwajibkan memiliki RTH sebanyak 30 persen.

Oleh karena itu, kata Ari, pembangunan RPTRA nantinya melihat juga apakah RTH di wiayah itu sudah memenuhi kewajiban 30 persen tersebut atau belum. Jika sudah, kelebihan ini bisa digunakan pihak swasta untuk membangun RPTRA.

"Tapi harapannya pihak swasta tidak hanya berpartisipasi dalam hal pembangunan, tetapi juga penyediaan lahan milik mereka untuk RPTRA," ucap Ari.

Baca juga : Sandiaga Akan Gandeng Swasta agar Bisa Tetap Bangun RPTRA

Choi selain didampingi Ari juga didampingi oleh Head of Global business team in Hanwhalife Korea Oh Ji young dan CEO & National Director Wahana Visi Indonesia Doseba Tua Sinay.

Choi berharap, warga dapat memanfaatkan RPTRA yang dibangun bersama Hanwa Life untuk hidup yang lebih baik.

"Saya berharap anak-anak di sekitar sini bisa memanfaatkan semua fasilitas di RPTRA. Saya harap juga agar perusahaan Korea di Indonesia tak hanya mencari profit, tetapi memiliki tujuan menyejahterakan masyarakat, khususnya di Jakarta," ucap Choi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com