Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Batal Umumkan Survei Penataan Tanah Abang

Kompas.com - 09/03/2018, 21:16 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno batal merilis survei penataan kawasan Tanah Abang, Jumat (9/3/2018).

Dia beralasan batalnya pengumuman survei itu karena Pemprov DKI Jakarta harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

“Saya juga ingin mengabarkan bahwa kami mendapatkan advice bahwa hasil survei yang dilakukan di bulan Januari dan selesai analisa di bulan Februari ini untuk dikomunikasikan dulu kepada para stakeholder, termasuk tentunya teman-teman di Polda,” ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Jumat malam.

Baca juga : Sore Ini, Sandiaga Umumkan Hasil Survei Penataan Tanah Abang Tahap 1

Sandiaga mengaku tak ingin Ditlantas Polda Metro Jaya mengetahui hasil survei penataan kawasan Tanah Abang dari media. Dia ingin Pemprov DKI yang langsung mempresentasikannya.

“Kami tidak ingin ada mispersepsi, jadi untuk stakeholder yang terkait kami diminta untuk menyosialisasikan dulu. Kami minta waktu seminggu setelah itu untuk mengumumkannya, kata Sandiaga.

Sandiaga sebelumnya mengatakan, akan mengumumkan survei keseluruhan penataan Tanah Abang tahap pertama, Jumat (9/3/2018) sore. Survei ini telah dijanjikan Sandiaga sejak beberapa pekan lalu.

Baca juga : Sandiaga: Dulu Umumkan Penataan Tanah Abang, Kita Didorong sama Kalian, Netizen...

"Sore nanti, saya minta waktu 10-15 menit. Nanti saya presentasikan, saya bagi bahannya, tolong dicerna dulu," ujar Sandiaga di Centennial Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan, survei ini merupakan data konkret yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Survei ini berbeda dengan survei sebelumnya yang menggunakan data dari pihak ketiga, seperti "Waze".

Sejak 22 Desember 2017, langkah awal penataan Tanah Abang mulai dilakukan.

Baca juga : Wakadishub DKI Tunjuk Daftar Hadir Pembahasan Tanah Abang ke Polisi

Sebanyak 400 pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berdagang di atas trotoar Stasiun Tanah Abang diperbolehkan berjualan di ruas Jalan Jatibaru Raya yang letaknya tepat di seberang Stasiun Tanah Abang.

Dalam konsep penataan Pasar Tanah Abang jangka pendek, dua jalur yang ada di depan Stasiun Tanah Abang ditutup pukul 08.00-18.00.

Satu jalur digunakan untuk PKL dan satu jalur lainnya digunakan bus transjakarta dan angkot.

Para PKL diberikan tenda secara gratis atau tanpa dipungut retribusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com