Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kedua, Ganjil Genap Kurangi Kepadatan Kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 13/03/2018, 22:58 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan paket kebijakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yakni ganjil-genap, lajur khusus bus, dan pembatasan angkutan berat golongan III-V, pada hari kedua yang jatuh pada tanggal ganjil, Selasa (13/3/2018) terpantau lancar.

"Sejak pukul 06.00-09.00 WIB terjadi penurunan lalu lintas di masing-masing gerbang tol," kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru dalam siaran resminya, Selasa (13/3/2018).

Berdasarkan data, jumlah kendaraan yang melintas dari Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat 1 arah Jakarta mengalami penurunan signifikan. Dari biasanya 3.936 kendaraan menjadi 3 228 atau turun 18 persen.

Baca juga : Berikut Jalur Alternatif Ganjil-Genap buat Warga Bekasi

Untuk Bekasi Barat 2 mengalami penurunan 37 persen dari kondisi normal 2.927 menjadi 1.854 kendaraan.

Sementara pada Bekasi Timur 2, jumlah kendaraan menuju ke Jakarta diklaim hanya 1.542 kendaraan atau turun 35 persen dibanding kondisi normal yang mencapai 2.362 kendaraan.

Dwi juga menerangkan bahwa penurunan volume kendaraan juga terjadi pada kendaraan golongan 3-5 khususnya di gmGT Cikarang Utama arah Cikampek.

Sejak pukul 06.00-09.00 WIB ada penurunan volume mencapai 82,25 persen atau 732 kendaraan dari biasanya 890 kendaraan pada kondisi normal.

Baca juga : Polisi Yakin Ganjil-Genap Bisa Urai Kemacetan di Bekasi

Sedangkan arah Jakarta yang masuk melalui GT Cikarang Utama turun 78.78 persen atau 557 kendaraan dari kondisi normal 707 kendaraan.

"Pemberlakuan paket kebijakan Jalan tol Jakarta-Cikampek dampaknya dapat dilihat dari sisi kelancaran kedua arah dimana kondisi lalu lintas masih terpantau lancar cukup signifikan," ucap Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com