JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak direvitalisasi pada Maret 2014, wajah Terminal Manggarai menjadi lebih tertata rapi.
Kesan kumuh dan semrawutnya tak lagi tampak di terminal yang diklaim Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai percontohan terminal modern itu.
Namun, meski telah tertata rapi dan tak lagi ada kesan kumuh, fasilitas-fasilitas publik di Terminal Manggarai sudah tak berfungsi.
Setelah berkeliling di Terminal Manggarai, Senin (19/3/2018), Kompas.com mencoba menggambarkan kondisi fasilitas-fasilitas publik yang ada di Terminal Manggarai.
Eskalator nyetrum
Di Terminal Manggarai terdapat tiga eskalator atau tangga berjalan yang bisa digunakan masyarakat sebagai jalan penghubung menuju Stasiun Manggarai dan halte transjakarta.
Eskalator tersebut terdapat di jalur satu, jalur dua, dan jalur tiga yang terletak lobi terminal. Namun, dari tiga eskalator itu, hanya satu yang berfungsi.
Itu pun tidak 24 jam berfungsi maksimal. Eskalator itu hanya difungsikan pada jam-jam tertentu.
"Mulai pukul 05.00 sampai pukul 10.00, lalu pukul 15.00 sampai pukul 21.00 malam," kata Komandan Regu Terminal Manggarai dari Dinas Perhubungan Zainuddin saat ditemui Kompas.com.
Baca juga: Pengoperasian Terminal Manggarai Belum Maksimal
Zainudin menyampaikan, hanya satu eskalator yang dioperasikan karena dua eskalator lainnya di jalur satu dan dua sudah lama rusak.
"Tepatnya kapan saya lupa, yang pasti sudah ada setahun rusaknya. Nah, kalau yang jalur tiga memang sengaja diopersikan jam-jam tertentu saja, ketika mesinnya panas, dimatikan," ucap Zainuddin.
Menurut dia, eskalator di jalur satu tidak difungsikan karena menyalurkan listrik ketika dipegang. Pegangan karet eskalator itu juga sudah terkelupas dan diberi tulisan "JANGAN DIPEGANG".
"Ini kalau dipegang kayak nyetrum begitu, makanya ditulis pakai spidol jangan dipegang," kata Zainuddin.
Ketika menaiki eskalator dari jalur tiga, para penumpang akan menuju lantai dua yang merupakan jalur penghubung antara terminal, stasiun, dan halte bus transjakarta.