Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Telusuri Penyebab Kematian Pengunjung Diskotek Exotic

Kompas.com - 02/04/2018, 17:51 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta tengah menyelidiki penyebab pasti tewasnya seorang pengunjung Diskotek Exotic, Jakarta Pusat. Berdasarkan keterangan polisi, pengunjung bernama Sudirman (47) itu diduga meninggal karena over dosis narkoba.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta Tinia Budiarti mengatakan, pihaknya telah mengirim tim untuk mengusut kematian Sudirman.

"Saya sudah turunkan tim kami ke rumah sakit maupun ke salah satu diskotek (Exotic) di Jakarta Pusat," kata Tinia di Balai Kota DKI, Senin (2/4/2018).

Baca juga : Diduga Overdosis, Seorang Pengunjung Diskotek Exotic Tewas

Tinia ingin memastikan Sudirman tewas karena over dosis atau tidak. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut soal penyebab pasti kematian Sudirman.

"Kalau itu beritanya kan dari Rumah Sakit Husada kan ya, sudah dalam kondisi meninggal, tapi ada berbusa. Nah ini kami akan minta berita acaranya, baru akan kami telusuri dari mana," ucap dia.

Tinia mengaku belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Exotic mengenai kematian pengunjungnya itu.

"Sampai sekarang kami belum mendapatkan penjelasan resmi dari pihak (Exotic). (Penyebab kematian Sudirman) ini kan baru diduga-diduga," kata Tinia.

Tinia menerangkan, jika terbukti Sudirman tewas karena mengkonsumsi narkoba yang didapat dari Exotic, tempat hiburan itu bisa saja dicabut izin usahanya.

"Ya sesuai dengan Pergub 18 tahun 2018-lah. Itu kan harus dipatuhi dan kami jalankan," ujar Tinia.

Sudirman ditemukan tewas di Diskotek Exotic di Jalan Mangga Besar Raya, Jakarta Pusat  pada Minggu (1/4/2018) pagi kemarin pukul 06.34 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, jenazah warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu pertama kali ditemukan petugas keamanan diskotek. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Husada, Sawah Besar. Kejadian itu dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada hari yang sama pukul 14.03 WIB.

"Jadi waktu dibawa ke RS, korban sudah meninggal. Dugaannya korban overdosis," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com