Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Kereta MRT dari Jepang Tiba di Tanjung Priok

Kompas.com - 04/04/2018, 12:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua belas kereta Mass Rapid Transit (MRT) telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (4/4/2018) pagi.

Keenam belas kereta tersebut merupakan kereta baru yang diproduksi oleh perusahaan kereta api asal Jepang, Nippon Sharyo.

Sekretaris Korporat PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatyllah mengatakan, sebanyak 12 kereta akan segera dikirim ke Depo MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Proses pengiriman akan berlangsung hingga 8 April 2018 sejak pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB untuk mengurangi dampak kepadatan lalu lintas yang ditimbulkan," kata Hikmat.

Baca juga : PT MRT Jakarta Akan Berkantor di TOD Dukuh Atas

Hikmat menambahkan, pihaknya juga telah melakukan sejumlah uji coba dan simulasi pengiriman sejak Februari 2018 lalu. Kereta-kereta itu nantinya akan diangkut menggunakan multi-axle trailer.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Dermaga 102 Pelabuhan Tanjung Priok, kereta tersebut masih dalam proses unloading dari kapal. Seorang petugas memperkirakan, kereta baru bisa keluar dari kapal pada sore hari.

Hikmat menuturkan, 12 kereta itu akan disusun menjadi dua rangkaian yang terdiri dari enam kereta. Nantinya akan ada total 16 rangkaian kereta yang didatangkan dari Jepang. Artinya, akan ada 96 gerbong kereta yang didatangkan oleh PT MRT Jakarta.

Baca juga : Lima Perempuan Akan Menjadi Masinis MRT Jakarta

"Ditargetkan pada akhir Oktober seluruh 16 set rangkaian kereta MRT Jakarta akan tiba di Jakarta dan disiapkan untuk mengikuti rangkaian proses trial run," kata Hikmat.

Dari 16 rangkaian kereta yang akan didatangkan, hanya 14 rangkaian yang dioperasikan sementara dua rangkaian akan dijadikan cadangan.

Hikmat mengatakan, MRT Jakarta akan mempunyai rentang waktu kedatangan (headway) selama lima menit.

"MRT Jakarta akan beroperasi pada pukul 05.00 hingga 24.00 WIB dengan rentang waktu antar kereta lima menit pada jam sibuk," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com