JAKARTA, KOMPAS.com - Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 telah berlangsung pada Maret lalu.
Ombudsman Jakarta Raya memantau pelaksanaan ujian tersebut di wilayah kerjanya.
Hasilnya, Ombudsman menemukan kebocoran soal dan kunci jawaban di daerah DKI Jakarta, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Dominikus Dalu mengatakan, kebocoran soal dan kunci jawaban itu berasal dari tempat bimbingan belajar.
"Tim kami mendapatkan informasi, kemudian kami juga melakukan pendalaman terkait yang disebut kebocoran tadi. Itu kami dapatkan di (tempat) bimbingan belajar," ujar Dominikus di kantor Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018).
Baca juga: Ombudsman Temukan Kebocoran Soal dan Kunci Jawaban USBN di Jakarta dan Bekasi
Meski demikian, Dominikus tidak mau menyebutkan identitas tempat bimbingan belajar yang membocorkan soal dan kunci jawaban USBN itu.
Dari temuan tersebut, lanjut Dominikus, bisa jadi tempat bimbingan belajar menyusun soal yang mirip, bukan membocorkannya.
Dugaan sekolah bocorkan soal USBN
Selain temuan di tempat bimbingan belajar, Ombudsman juga menduga adanya kebocoran soal dan kunci jawaban dari sekolah.
Koordinator Tim Tujuh Bidang Pendidikan Ombudsman RI Rully Amirulloh menduga sejumlah sekolah di DKI Jakarta dan Bekasi membocorkan soal dan kunci jawaban USBN demi mendongkrak akreditasi mereka.
Nilai USBN siswa-siswi yang tinggi merupakan salah satu faktor yang meningkatkan akreditasi sekolah.
Baca juga: Ombudsman Duga, Sekolah Bocorkan Soal USBN demi Dongkrak Akreditasi
Kebocoran juga terjadi karena sekolah sudah mendapatkan soal dan kunci jawaban jauh hari sebelum pelaksanaan USBN.
Sekolah yang membocorkan soal dan kunci jawaban USBN berpotensi melakukan pelanggaran administrasi.
Meskipun demikian, Ombudsman tetap mengutamakan azas praduga tak bersalah.
Baca juga: DKI dan Jabar Telusuri Kebocoran Soal dan Kunci Jawaban USBN
Banyak sekolah di Jakarta dan Bekasi telah menandatangani pakta integritas.