Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Telat ke Kantor Imbas Rekayasa Lalin "Underpass" Matraman

Kompas.com - 10/04/2018, 11:57 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak warga mengeluh telat datang ke kantor akibat terjebak kemacetan parah imbas rekayasa lalu lintas uji coba underpass Matraman pada Selasa (10/4/2018).

Mereka mengaku terjebak dalam kemacetan parah selama berjam-jam, baik di dalam transjakarta maupun yang menggunakan mobil pribadi.

"Tadi di dalam bus, orang-orang sudah sampai panik semua karena telat ke kantor," ucap Ambar, salah satu penumpang transjakarta yang turun mencari ojek online.

Ambar mengaku terjebak macet hampir dua jam dari Jalan Pemuda menuju simpang Matraman.

Baca juga: Efek Rekayasa Lalin "Underpass" Matraman, Simpang Tambak-Megaria Macet 

Penumpang lain yang telat datang ke kantor adalah Diro. Pemuda yang bekerja dekat Atrium Senen ini mengaku sudah telat hampir satu jam.

"Saya berangkat pukul 06.45 kalau tidak salah dari Kampung Melayu. Masuk kantor pukul 08.30, sekarang sudah 09.15, sudah sibuk cari alasan telat ke atasan untuk ngantor," ujarnya.

Diro akhirnya memutuskan memesan ojek online. Diro meyakini banyak warga yang telat datang ke kantor imbas rekayasa lalu lintas uji coba underpass Matraman.

"Coba lihat satu bus ada berapa puluh orang yang telat, belum dengan bus lainnya," tambah Diro.

Baca juga: Kami Terjebak di Dalam Bus Berjam-jam, Cari Ojek Juga Rebutan

Warga lainnya, Rini, juga mengeluhkan kemacetan parah  menuju Matraman Dalam arah Jalan Tambak.

"Ini parah, Mas, tidak gerak sudah sejam terlambat. Padahal, kantor saya di Senen biasanya cuma 20 menit dari Matraman naik transjakarta," ucapnya yang menunggu ojek online di Simpang Matraman.

Bahkan, salah satu pengendara sepeda motor yang kesal sempat berteriak kepada petugas yang sedang mengatur lalu lintas.

"Ini sudah kaya terminal, Pak, bus numpuk, mobil numpuk," ucapnya sambil melintas ke arah Jatinegara.

Baca juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas Saat Uji Coba "Underpass" Matraman

Seperti diketahui, Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas menyusul dibukanya underpass Matraman. Salah satu penyebab panjangnya kemacetan karena ada beberapa perubahan alur perjalanan.

Salah satunya di simpang Tambak dan Megaria. Kendaraan yang menuju Jalan Proklamasi yang tadinya satu arah, kini diberlakukan dua arah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com