Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberlakuan Ganjil Genap di Cibubur Berbeda dengan Bekasi

Kompas.com - 10/04/2018, 13:30 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menerapkan paket kebijakan menekan kemacetan mobil pribadi di ruas Tol Jakarta-Tangerang mulai 16 April 2018.

Pemberlakuan ini menyusul kesuksesan sebelumnya di Pintu Tol Bekasi Barat dan Timur untuk ruas Cikampek arah Jakarta.

Meski demikian, kebijakan yang diterapkan pada ruas Tol Jagorawi, tepatnya di Pintu Tol Cibubur 2 arah Jakarta, akan berbeda dengan yang diterapkan di Bekasi pada Maret lalu.

"Tujuan dari paket ini masih sama untuk menekan kemacetan, tetapi ada perbedaan dalam pelaksanaannya nanti," kata Kepala Humas BPTJ Budi Rahardjo ketika dihubungi Kompas.com, Senin (9/4/2018).

Baca juga: Akan Ada Bus di Perumahan Saat Ganjil-Genap di Tol Cibubur Diterapkan

Bedanya itu, lanjutnya Budi, untuk ruas Jagorawi, penerapan kebijakan hanya berupa ganjil genap dan lajur khusus bus premium JR Connection. Jadi, tanpa ada pembatasan angkutan berat golongan III dan V seperti di Cikampek.

"Setelah kami lakukan survei, kajian, dan pantauan, untuk saat ini belum diperlukan pembatasan angkutan berat," ucap Budi.

Baca juga: Ganjil-Genap di Tol Jagorawi Tak Bisa Disamakan dengan Tol Japek

"Kenapa? karena volume angkutan berat yang melintas di ruas Jagorawi tidak sebanyak di Cikampek," tambahnya.

Sementara secara sistem waktu, penerapannya akan sama dengan Bekasi, yakni dari pukul 06.00-09.00 dan hanya berlaku dari Senin-Jumat, terkecuali hari libur.

"16 April kami mulai uji cobanya dan harapanya awal Mei sudah implementasi. Sementara untuk Tol Jakarta-Cikampek sampai saat ini masih dalam kajian dulu," ujarnya.

Kompas TV Setelah dilakukan sosialisasi sejak 12 Maret, Senin, 26 Maret, secara resmi mulai diberlakukan sistem ganjil-genap di Gerbang Tol Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com