JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, sudah banyak warga yang mengajukan sewa Rusun KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat walau rusun itu belum dipasarkan.
"Sudah banyak sekali surat yang masuk ke saya, dikirim ke Dinas Perumahan," kata Agustino di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Menurut Agustino, saking banyaknya surat, pihaknya terpaksa mengabaikannya. Ia mengatakan saat ini pendaftaran sewa rusun belum dibuka sebab belum ada dasar hukumnya.
Tarif sewa rusun komersial seperti di KS Tubun belum diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi. Karena itu, harus ada revisi perda terlebih dahulu untuk penetapan tarif.
Baca juga : Tarif Sewa Rusun KS Tubun Diusulkan Rp 1,5 Juta, Gubernur DKI yang Akan Putuskan
Namun, kata Agustino, penetapan tarif sementara bisa dilakukan dengan pergub sambil menunggu proses perda selesai. Rusun KS Tubun yang rampung sejak tahun lalu baru bisa dioperasikan jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengesahkan pergub itu.
"Tunggu pergubnya, nanti begitu disahkan kami akan konferensi pers mengumumkan pembukaan pendaftaram sewa rusun," kata Agustino.
Dalam draf pergub yang diajukan Agustino pada akhir Maret lalu, diusulkan tarif sewa sebulan sebesar Rp 1,5 juta untuk tipe 36 meter persegi dan dua kamar. Agustino bersiap menghadapi penyewa yang membludak.
"Pasti bakal rebutan karena di mana lagi di Jakarta bisa sewa apartemen Rp 1,5 juta sebulan, kamarnya dua," kata Agustino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.