Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan Dua Tahun, Warga Akuarium yang Tergusur Kini Tempati "Shelter"

Kompas.com - 11/04/2018, 11:39 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tahun lalu tepatnya pada 11 April 2016, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan Kampung Akuarium, di Jakarta Utara. Warga yang terkena dampak penertiban itu, kemudian dipindahkan ke Rumah Susun Marunda, Cilincing, dan Rawa Bebek.

Meski demikian, banyak warga yang memilih tetap bertahan di atas puing-puing penggusuran. Mereka membangun tenda, dan tinggal di sana setiap hari. Pada masa pemerintahan baru yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno, muncul harapan bagi warga Kampung Akuarium.

Anies memutuskan untuk membangun kembali kampung mereka. Namun, sambil menunggu pembangunan, warga akan dibuatkan shelter terlebih dahulu. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, shelter sudah selesai dibangun.

"Sudah 100 persen, sudah ditempati," ujar Agustino ketika dihubungi, Rabu (11/4/2018).

Baca juga : Melihat Kondisi Shelter di Kampung Akuarium

Sementara itu, pembangunan kampung mereka sendiri masih pada tahap koordinasi. Agustino mengatakan, pihaknya sedang melakukan reposisi lokasi terlebih dahulu, untuk menentukan tempat pembangunan. Dinas Perumahan juga harus berkoordinasi dengan lembaga lain, yang lahannya beririsan dengan lahan Pemprov DKI.

"Kalau batas-batasnya sudah jelas, kita akan bangun di situ," ujar Agustino.

Baca juga : Melihat Kondisi di Dalam Tenda Warga Kampung Akuarium

Agustino mengatakan, pihaknya akan segera membangun kembali Kampung Akuarium. Dia berharap, waktu yang dibutuhkan tidak lama, agar warga tidak terus tinggal di shelter.

"Kita secepatnya akan rencanakan buat dibangun, paling lama ya dua tahun," ujar Agustino.

Baca juga : Anies: Kampung Akuarium Sudah Dibongkar, Kami Mau Bangun dari Puing-puing

Rencana pembangunan shelter ini muncul setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengundang warga dari 16 kampung yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota, untuk rapat bersama.

Shelter itu dibangun karena kini masih banyak warga yang bertahan, meski harus tinggal di atas puing-puing Kampung Akuarium dan Kunir yang ditertibkan.

Kompas TV Anies juga berjanji akan mencari solusi yang tepat dan memberikan keadlian bagi warga Kampung Akuarium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com