Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Taksi "Online" Dibuang di Kuburan Casablanca dan Mobilnya Dibawa Kabur

Kompas.com - 12/04/2018, 12:00 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Timur menangkap dua dari tiga pelaku perampokan taksi online yang terjadi di kawasan Jatinegara pada pekan lalu.

Ketiga pelaku bernama Nutali, Edi, dan Robby, awalnya memesan taksi online dari City Mall Jatinegara pada 4 April 2018 sekitar pukul 00.30 WIB.

Melalui aplikasi ojek online, pelaku mendapatkan pengemudi bernama Aan. Pelaku minta diantarkan ke daerah Pisangan Lama dekat Pasar Induk Beras Cipinang.

Aan kemudian datang menggunakan Suzuki Ertiga bernomor polisi B 2216 BON. Namun, sampai di lokasi tujuan, pelaku menodong Aan dengan pisau.

"Sampai di lokasi pengataran, ketiganya langsung menodong sopir dengan dua bilah pisau. Korban diancam. Para pelaku mengikat tangan, menutup mata, dan mulut pakai lakban," Kasat Reskrim AKBP Sapta Maulaba Marpaung, Rabu (11/4/2018). 

Baca juga : Sopir Taksi Online Diduga Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke Sungai

Setelah itu, Aan dibawa ketiga tersangka dan dibuang di tempat pemakaman umum (TPU) Casablanca dengan kondisi terikat .

"Habis buang korban, pelaku lari menuju Merak untuk menyeberang ke Sumatera. Mereka rencana mau bawa mobil tersebut ke Lampung," ujarnya.

Korban yang selamat, langsung melaporkan kejadian tersebut. Polisi pun langsung melakukan pengejaran setelah keberadaan mobil korban terlacak oleh GPS.

"Pada mobilnya ada GPS, dari situ kami mudah melacak dan mendapatkan mereka di Merak," katanya.

Baca juga : Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas dengan Tangan dan Kaki Terikat

Polisi yang datang melakukan penyegrapan menangkap Nurali dan Edi. Sementara Robby melarikan diri dan kini dalam buruan polisi.

Polisi sempat meminta kedua tersangka menunjukan tempat persembunyian Robby. Sesampainya di sebuah kontrakan ternyata Robby tidak ada, kemudian saat polisi meminta keterangan lagi, keduanya berusaha melawan dengan cara merebut senjata petugas.

"Mereka mencoba melawan dan kabur, karena itu kita ambil tindakan tegas dengan menembak kaki keduanya. Sebelum menembak kaki, kami sudah berikan tembakan peringatan," paparnya.

Baca juga : Mahasiswa Pembunuh Sopir Taksi Online Serahkan Diri ke Polisi Didampingi Ayah  

Keduanya kini resmi menjadi tahan Polres Jakarta Timur. Kasus ini sedang dikembangkan untuk mencari satu tersangka lain serta melakukan pengembangan apakah ada jaringan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com