Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Korban Minta Polisi Proses Pelaku yang Menelanjangi Anaknya

Kompas.com - 12/04/2018, 17:59 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus persekusi yang menimpa AJ (12) dan H (13) di Bekasi Utara, akhirnya dilaporkan ke kepolisian Metro Bekasi Kota, Kamis (12/4/2018). Sudirman (50), ayah AJ, berharap polisi memproses pelaku kasus persekusi yang menimpa anaknya itu.

"Saya sudah laporkan ke polisi tadi. Saya harap segera diusut tuntas. Apa yang dialami anak saya tidak manusiawi. Harapannya pelaku diproses sesuai hukum. Jangan lagi ada seperti ini," kata Sudirman, saat ditemui di rumahnya di Kampung Albahar, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kamis siang.

AJ bersama H, dipersekusi di Kampung Rawa Bambu dengan ditelanjangi dan mendapat perlakuan kekerasan, Minggu (8/4/2018) lalu. Mereka dituduh mengambil jaket milik warga bernama Nur alias Tuyul.

Laporan tersebut dibuat setelah Sudirman diyakinkan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi.

Baca juga : Anak di Bawah Umur Ditelanjangi dan Diarak karena Dituduh Mencuri

Sudirman mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan visum kepada AJ, untuk melengkapi laporan tindak kekerasan yang menimpa anaknya bersama H.

"Anak saya dijambak dan dipukul, diseret juga dengan dijepit menggunakan lengan. Saya harap dapat diproses sesuai hukum," ucap Sudirman.

Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Rury Arief Rianto yang ditemui secara terpisah dikantornya mengatakan, apa yang dilakukan para pelaku merupakan bentuk persekusi.

Baca juga : Ketua RT Terdakwa Persekusi Pasangan Kekasih Divonis 5 Tahun Penjara

Para pelaku bisa dikenakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan UU Nomor 35 tahun 2014 tentang kekerasan anak.

"Kita lapor ke polisi untuk memberi efek jera, sekaligus peringatan bagi masyarakat, bahwa main hakim sendiri melanggar hukum pidana. Misalnya, memang tindakan yang dilakukan kedua anak ini salah, tapi untuk penanganannya terlalu berlebihan," ujar Rury.

Kompas TV Kuasa hukum terdakwa menilai tuntutan jaksa penuntut berlebihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com