Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fifi Harus Kehilangan Banyak Klien karena Ingin Bantu Ahok

Kompas.com - 17/04/2018, 14:30 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adik kandung sekaligus kuasa hukum mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yaitu Fifi Lety Indra, mengatakan, sejak menjadi kuasa hukum Ahok pada kasus penondaan agama, sejumlah kliennya tak lagi menggunakan jasanya.

Alasannya, kata Fifi, para klien itu yang sebagian besar warga negara asing (WNA) takut dihubung-hubungkan dengan kasus penodaan agama yang saat itu dianggap syarat dengan kepentingan politik.

"Ada beberapa klien asing sampai tujuh yang pergi karena ketakutan, karena ramai-ramainya demo. Mungkin karena mereka takut di-associate dengan kejadian itu karena waktu itu cap penistaan agama begitu kencang dan demo itu kan begitu kencang," kata Fifi dalam wawancara dengan Najwa Shihab di channel Youtube Najwa yang dipublikasikan Senin (16/4/2018).

Baca juga : Berbagai Kegiatan yang Dijalankan Ahok Selama Dibui...

 Fifi tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa membela kakak kandungnya itu merupakan kewajiban yang harus dilakukan.

Fifi menilai Ahok tidak pernah sekalipun bermaksud menodai agama Islam. Selain itu, perjuangannya menjadi Gubernur DKI Jakarta juga ingin membuktikan bahwa Ahok ingin membantu warga Jakarta.

"Kalau pun Ahok bukan kakak kandung saya, dan saya diminta pergi bela dia ya saya pergi bela dia karena apa yang diperjuangkan Pak Ahok itu konstitusional. Kita bicara tentang konstitusi dan NKRI, kita harus hormati hukum di bangsa ini," kata Fifi.

Tahun lalu Ahok divonis dua tahun penjara karena dinilai terbukti melakukan penodaan agama. Saat ini Ahok menjalani masa hukuman di Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Ahok mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) atas vonisnya tetapi MA menolak PK tersebut.

Baca juga : Kapan Ahok Akan Bebas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com