JAKARTA, KOMPAS.com - Djunaidi, ayah dari MJ (13) yang diduga tewas saat acara pembagian sembako di kawasan Monuman Nasional, Jakarta, pekan lalu, menceritakan kronologi kematian anaknya yang diduga meninggal akibat desakan dan impitan pengantre sembako.
Menurut Djunaidi, kejadian itu bermula pada pukul 06.30 WIB, Sabtu pagi, 28 April 2018. Saat itu Djunaidi yang tinggal di Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengantarkan istrinya ke Stasiun Kota. Istri Djunaidi berencana berobat ke Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat.
Setelah kembali ke rumah pukul 08.30 WIB, Djunaidi pamit bekerja kepada MJ. Adapun, Djunaidi bekerja sebagai sopir di salah satu perusahaan swasta di daerah Kelapa Gading.
Kepada MJ, Djunaidi berpesan agar tidak meninggalkan rumah sebelum ibunya pulang.
"Saya pulang ke rumah. Pukul 08.30 WIB mau berangkat kerja saya pesan ke anak saya agar enggak kemana-mana, terus saya berangkat," ujar Djunaidi, usai memenuhi panggilan polisi di Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5/2018).
Baca juga: Dua Bocah Meninggal di Monas, Panitia "Untukmu Indonesia" Cek Rekaman Video Drone
Pukul 15.00 WIB, istri Djunaidi pulang ke rumah. Namun, rumah dalam keadaan kosong dan MJ tidak berada di rumah.
Istri Djunaidi kemudian menghubungi Djunaidi untuk menanyakan keberadaan MJ. Djunaidi menduga MJ sedang main bersama temannya. Hingga pukul 16.00 WIB, Djunaidi kembali mendapat kabar dari istrinya bahwa MJ masih belum berada di rumah.
Dari informasi tetangga, sejak Sabtu siang itu MJ pergi ke Monas bersama temannya yang bernama Am. Namun, berdasarkan informasi ibunya Am, Am telah kembali ke rumah sedangkan MJ tidak ikut bersamanya.
"Mamanya Am tanya, dia (MJ) kan di rumah dipanggil 'sosis', terus tanya, 'Sosis sudah pulang apa belum?'. Istri saya jawab, belum. Padahal Am sudah pulang duluan. Lalu istri saya inisiatif untuk datang ke Monas," ujar Djunaidi.
Baca juga: Laporan Ibu yang Anaknya Meninggal di Monas Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya
Mendapat kabar itu, Djunaidi bergegas mendatangi Monas menggunakan sepeda motor yang diparkir di luar Stasiun Gambir. Di sana telah telah menunggu istri dan keponakannya.
Djunaidi kemudian berinisiatif untuk meminta bantuan polisi dan panitia untuk mencari anaknya. Djunaidi menyebar foto dan ciri-ciri MJ. Selain itu, Djunaidi, istri, dan keponakannya berpencar untuk mencari keberadaan MJ.
Setelah cukup lama mencari, sekitar pukul 20.00 WIB Djunaidi kembali ke lokasi tempat dia memarkirkan kendaraannya. Namun, motor Djunaidi tak lagi terlihat.
Djunaidi tidak mempedulikan motornya, dan tetap mencari anaknya dengan harapan bisa ditemukan.
Sesampainya di sana, petugas rumah sakit langsung mengantarkan Djunaidi ke ruang pasien. Adapun petugas mempertemukan Djunaidi dengan pasien dengan ciri-ciri yang sempat disebutkan Djunaidi kepada polisi dan panitia.