Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja MJ yang Diduga Meninggal di Monas Keluarkan Darah dari Hidung

Kompas.com - 05/05/2018, 16:30 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah MJ (13), yaitu Djunaidi, pernah menanyakan penyebab kematian anaknya kepada dokter yang menangani putranya itu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat.

Diduga MJ meninggal akibat terhimpit massa saat pembagian sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia di kawasan Monumen Nasional (Monas), Sabtu pekan lalu.

Djunaidi sempat menduga, anak pertamanya itu mengalami penganiayaan karena melihat darah yang bercucuran dari hidung MJ. Namun, dokter yang menangani MJ mengatakan, MJ meninggal karena dehidrasi.

"Saya tanya apa anak saya dianiaya. Dokter jawab tidak. Tapi saya penasaran kenapa mengeluarkan darah terus. Kata dokter suhu badannya di atas normal, melebihi 42 derajat celcius. Dia bantu, enggak turun-turun suhunya, sudah enggak sadar diri, kejang-kejang. Sekitar (pukul) 19.40 WIB dia bilang anak saya sudah tidak ada, dan itu pembuluh pecah dan karena dehidrasi tinggi," kata Djunaidi usai diperiksa di Ditkrimsus Polda Metro Jaya, Sabtu (5/5/2018).

Baca juga : Ayah Ungkap Kronologi Peristiwa Anaknya yang Tewas di Monas

Dari keterangan teman MJ, yaitu Amal yang pergi bersama MJ ke Monas, mereka sempat mengantre untuk mendapatkan makanan di kerumunan massa. Keduanya sempat terdorong hingga terjatuh. Kejadian itu membuat keduanya terpencar.

Amal akhirnya kembali ke rumah sekitar pukul 16.00, sedangkan MJ hingga malam belum juga kembali sebelum akhirnya diketahui meninggal saat mendapat perawatan di RSUD Tarakan.

Dua petugas Satpol PP yang mengantar MJ ke rumah sakit mengatakan, MJ ditemukan meninggal di luar kawasan Monas. Djunaidi mengatakan enggan melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian putranya itu.

"Katanya sempat dapat makan di sana. Saya senang anak saya dapat makan di sana, takutnya kelaparan. Pas mulai pembubaran (bagi-bagi sembako), anak saya berdua pegang-pegangan, temanya terjatuh didorong, ya sudah, di situ pisah dan panik. Anak saya panik mungkin cari-cariaan," ujar Djunaidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com