Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Terduga Teroris di Tangerang Bekerja sebagai Penjual Kebab

Kompas.com - 16/05/2018, 20:08 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Densus 88 menangkap Anto, terduga teroris, di kawasan Kunciran, Tangerang, Rabu (16/5/2018) siang. Anto dibawa ke tempat tinggalnya yang merupakan sebuah mes di Perumahan Kunciran Mas Permai, Tangerang.

Dari keterangan Jay, salah satu penghuni mes yang juga ditempati Anto, pada sekitar pukul 13.00 WIB Jay mendengar suara sirine yang begitu kencang dari halaman rumah.

Jay dan Anto merupakan pegawai makanan jenis kebab milik Bambang.

Bambang merupakan pemilik mes. Dia menyediakan mes tersebut untuk para pegawai kebabnya.

Baca juga: Tetangga Tak Menyangka M Choir Diamankan Densus 88 di Tangerang

Anto berjualan kebab di kawasan Graha Bintaro. Jay mengatakan, saat mendengar suara sirine, Jay keluar kamar dan melihat belasan polisi berseragam lengkap menenteng senjata laras panjang datang membawa Anto.

"Saya tidur tiba-tiba ada suara sirine, saya kaget pas keluar ada polisi banyak. Terus saya lihat Anto sudah dibawa polisi dengan tangan terikat ke belakang," ujar Jay.

Ia mengatakan, tidak ada perlawanan yang dilakukan Anto. Ia , kata Jay, diamankan di lokasi lain. Polisi kemudian membawa Anto ke mes tersebut untuk menggeledah kamar yang ditinggalinya.

Jay melihat polisi membawa sesuatu dari kamar Anto. Beberapa kali Jay memang melihat Anto berlatih memanah di bawah pohon mangga yang berada di halaman mes bersama seorang rekannya.

Penghuni mes lainnya, Fahri, mengatakan Anto sudah setahun tinggal di mes tersebut. Fahri tidak terlalu mengenal Anto karena orangnya agak tertutup.

Baca juga: Polri: Terduga Teroris Tangerang Jaringan JAD Jakarta

"Enggak pernah ngobrol secara intens, benar-benar pendiam orangnya. Enggak pernah juga main ke kamar kosnya. Kalau keluar pasti di kunci kamarnya. Kalau saya sih enggak pernah curiga karena sesama karyawan," ujar Fahri.

Densus 88 juga mengamankan dua terduga teroris di lokasi berbeda di Tangerang, yaitu  Choir dan G.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Tangerang merupakan jaringan atau kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Ini kelompok JAD Jakarta," ujar Setyo, saat jumpa pers di Kantor Mabes Polri, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com