Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penangkapan Terduga Teroris yang Bekerja sebagai Pegawai Kedai Kebab

Kompas.com - 16/05/2018, 21:56 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bambang menceritakan kronologi saat Anto, terduga teroris,  ditangkap anggota Densus 88 di Kota Tangerang, Rabu (16/5/2018).

Anto bekerja di salah satu outlet kebab milik anak pertama Bambang di daerah Graha Bintaro.

Rabu siang, Bambang meminta Anto menemaninya untuk memperbaiki kompor tak jauh dari mes yang ditempati Anto di Perumahan Kunciran Mas Permai, Tangerang. Majikan Anto menyediakan mes bagi pegawai kebabnya.

Bambang sendiri tinggal di depan mes tersebut.

Selain kompor, Bambang juga meminta Anto untuk menemaninya menambal ban sepeda yang kempes. Saat keduanya berjalan, tiba-tiba belasan polisi bersenjata laras panjang langsung menyergap Anto dan Bambang dari dalam sebuah mobil.

"Saya jalan sama dia benarin kompor dan sepeda. Nah, waktu jalan tiba-tiba polisi datang suruh saya tiarap. Saya bilang ini ada apa. Mereka bilang, sudah saya tenang saja," ujar Bambang.

Baca juga: Terduga Teroris di Tangerang Tinggal di Kontrakan yang Dijadikan Toko Konfeksi

Polisi kemudian membawa Anto dan Bambang kembali ke mes yang ditempati Anto. Saat tiba, polisi kemudian menyampaikan informasi bahwa Anto merupakan terduga teroris yang telah diawasi polisi cukup lama.

Bambang sempat ditanyai identitas Anto.

Polisi menggeledah kamar Anto yang berada pojok mes. Dari kamar tersebut diamankan sejumlah barang, termasuk buku-buku jihad.

"Saya dimintai sama polisi nomor telepon sewaktu-waktu kalau dimintai keterangan. Anto langsung dibawa polisi. Ada diamankan buku-buku seperti buku jihad," ujar Bambang.

Selain Anto, Densus 88 mengamankan dua terduga teroris di lokasi berbeda di Tangerang, yaitu Choir dan G.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Tangerang merupakan jaringan atau kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Ini kelompok JAD Jakarta," ujar Setyo, saat jumpa pers di Kantor Mabes Polri, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com