Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Berangkatkan 24.922 Penumpang dari Stasiun Senen Hari Ini

Kompas.com - 08/06/2018, 14:27 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepadatan penumpang arus mudik lebaran sudah mulai terlihat di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2018). PT KAI akan memberangkatkan total 24.922 penumpang dari stasiun itu hari ini.

"Untuk jumlah penumpang keberangkatan hari ini terpantau sudah mencapi 24.900 lebih dari St.Pasar Senen dengan jumlah keberangkatan 34 kereta api," ujar Kepala Stasiun Senen, Rokhmad Makin Zainul, Jumat.

Sebanyak 34 kereta api itu terdiri dari 26 kereta api reguler dan 8 Kereta api tambahan dengan tujuan ke beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, diantaranya Kutoarjo, Malang, Blitar, Yogyakarta, dan Semarang.

Baca juga: Stasiun Bogor Diprediksi Jadi Stasiun Terpadat Selama Libur Lebaran

"Penambahan jumlah kereta hari ini ada 7 tambahan Kereta Api Lebaran dan 1 keberangkatan kereta api fakultatif. Fakultatif artinya jalannya sudah ditentukan, tidak setiap hari," tambah Zainul.

Puncak arus mudik lebaran 2018 dengan kereta api diperkirakan mulai terjadi hari ini hingga 13 Juni.

"Mulai hari sampai beberapa hari ke depan yaitu 13 Juni sudah bisa dikatakan maksimal," tambah Zainul.

Pada H-7 lebaran hari ini, jumlah penumpang masih di bawah jumlah penumpang kereta api tahun lalu untuk periode yang sama.  Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang arus mudik lebaran mencapai 25.000 orang.

Namun, Zainul yakin jumlah penumpang akan naik secara berkala. "Kalau dibandingkan tahun lalu masih tinggi tahun lalu, cuma nanti ada progresnya," ujar Zainul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com