JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pedagang ketupat membanjiri Pasar Pondok Bambu, Jakarta Timur, pada Rabu (13/6/2018) pagi atau H-2 Lebaran.
Sejumlah pedagang yang ditemui Kompas.com menyatakan, mereka khusus datang ke Jakarta untuk memanfaatkan momen Hari Raya Idul Fitri.
Salah satunya yakni Rendi. Bersama dengan kawan-kawannya, ia membuka lapak di sebuah ruko di depan Pasar Pondok Bambu.
"Saya datang bareng teman-teman ini dari Serang. Baru sampai Selasa kemarin, ada yang dagang di Pasar Perumnas, Pasar Klender, dan di sini (Pasar Pondok Bambu)," kata Rendi, Rabu.
Baca juga: Penjualan Parsel di Jakarta Barat Melonjak Jelang Perayaan Idul Fitri
Rendi menuturkan, dirinya sehari-hari merupakan seorang pedagang gorengan. Ia sengaja datang ke Jakarta untuk meraup rezeki menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri.
"Saya mah dagang ketupat setahun sekali saja. Ini bawa dari kampung 1.000 buah ketupat ya semoga laku, buat Lebaran di kampung," kata Rendi, yang berencana pulang sebelum malam takbiran itu.
Selain Rendi, ada Muhi yang juga datang dari Serang. Muhi cukup optimis 8.000 ketupat yang dibawanya sebagian besar akan laku di Jakarta.
"Ini saya bawa 8.000 buah, kadang habis kadang enggak. Kalau enggak habis, paling sisa 200-an terus dikasih ke orang," kata Muhi, yang sudah berkali-kali menjadi pedagang ketupat musiman.
Baca juga: Pedagang Musiman di Stasiun Jatinegara Akan Direlokasi ke Jalan Bekasi 1
Selama di Jakarta, kata Muhi, para pedagang ketupat musiman biasa tidur di emperan toko tak jauh dari lapak dagangannya. Hal itu dilakukan untuk menghemat pengeluaran.
"Ya kita di sini kan cari uang juga, ya, jadi kalau bisa harus hemat juga. Tidur ya di sini saja sekalian jagain barang," kata Muhi.
Ia menuturkan, hasil dagangannya selama tiga hari berjualan di Jakarta bisa berkali-kali lipat dengan penghasilannya selama di kampung.
Baik Muhi dan Rendi mematok harga Rp 10.000 untuk setiap 10 buah ketupat. Selain ketupat, mereka juga menjual daun pisang dan buah pepaya.