Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tua Mulai Ramai Dikunjungi Wiasatawan di Hari Lebaran Pertama

Kompas.com - 15/06/2018, 11:18 WIB
Stanly Ravel,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Walau baru memasuki Lebaran hari pertama, suasana di Kota Tua, Jakarta Utara, sudah terlihat ramai wisatawan Jumat (15/6/2018) pagi. Sejak pukul 09.35 WIB, sejumlah pengunjung sudah berdatangan. Petugas keamanan dan kebersihan juga sudah berjaga.

"Beberapa ada yang mulai datang sejak pukul 07.00 WIB, Mas. Kami kan buka dari 06.00 WIB, normal aja, ngga ada perubahan jadwal," kata Tedi, seorang satgas Kota Tua, Jumat.

Tedi mengatakan, pagi ini tampak lebih banyaknya wisatawan asing yang datang. Warga lokal belum begitu dominan.

Baca juga: Ingin Syuting dan Foto Pre-wedding di Kota Tua? Ini Syarat-syaratnya...

"Mungkin masih ibadah dan silahturahmi yang orang Jakarta. Dari tadi yang keluar masuk dan main sepeda saya perhatikan rata-rata bule dan orang Asia lainnya," kata dia.

Senada dengan Tedi, Subandri pemilik penyewaan sepeda ontel mengatakan, sejak pagi tadi lebih banyak asing dibandingkan orang lokal yang menyewa sepeda.

"Tadi sudah disewa dua sepeda, itu juga bukan orang kita, soalnya ada penerjemahnya, sepertinya orang China atau Jepang gitu," kata dia.

Dia menjelaskan, umumnyan pada hari pertama Lebaran, terutama pada pagi hari, tidak banyak wisatawan lokal yang berkunjung ke Kota Tua. Mereka baru datang saat sore atau malam hari.

"Memang begitu, tahun kemarin juga seperti itu. Lebaran pertama kebanyak orang asing, nanti malam atau besok saat Lebaran kedua baru mulai kelihatan (wisatawan lokal)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com