Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Adik Anggota DPR Herman Hery Laporkan Dugaan Penganiayaan

Kompas.com - 25/06/2018, 20:29 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, sopir yang mengendarai mobil anggota DPR RI Fraksi PDI-P Herman Hery melaporkan kejadian penganiayaan yang ia alami di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (10/6/2018).

"Iya (sopir lapor balik). Terkait masalah penganiayaan juga," ujar Indra di Mapolda Metro Jaya, Senin (25/6/2018).

Sebelumnya, seorang pria bernama Ronny Yuniarto Kosasih juga melaporkan kejadian yang sama dengan tuduhan dugaan pengeroyokan dan penganiayaan.

Beberapa hari setelah melapor, Ronny mengungkapkan bahwa pengeroyokan tersebut diduga dilakukan oleh Herman Hery.

Baca juga: Dugaan Pengeroyokan oleh Anggota DPR yang Berujung Laporan Polisi

Menurut surat laporan polisi yang diterbitkan Polres Jakarta Selatan, sopir yang melaporkan dugaan tindak penganiayaan tersebut bernama Pardan. Ia melapor pada tanggal 11 Juni 2018.

Dalam surat tersebut tertulis nama Yudi sebagai saksi.

Kuasa Hukum Herman Hary, Petrus Salestinus mengatakan, Pardan merupakan sopir adik Herman Hery.

"Kabarnya sekarang ini Pardan sedang diperiksa. Saat itu dia yang mengendarai mobil Pak Herman bersama adik Pak Herman yang bernama Pak Yudi tersebut," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Senin.

Baca juga: Pelapor Anggota DPR Herman Hery dan Istrinya Diperiksa Polisi

Menurut Petrus, Pardan melapor karena pada saat kejadian tersebut terjadi pertikaian yang menyebabkan kedua belah pihak saling menyerang.

"Jadi Pardan juga terluka saat itu. Makanya dia melaporkan dugaan penganiayaan itu," sebutnya.

Petrus melanjutkan, saat itu hanya Pardan dan Yudi yang ada di dalam mobil Rolls Royce bernompol B-88-NTT milik Herman. Menurutnya, keterangan Pardan dan Yudi nantinya akan dibutuhkan untuk mengungkap keterlibatan Herman dalam kasus tersebut.

Di sisi lain kuasa hukum Ronny, Febby Sagita, menjelaskan bahwa kejadian pertikaian ini bermula saat Ronny, istrinya, dan dua anaknya yang berumur 3 dan 10 tahun ditilang polisi karena masuk ke jalur bus transjakarta di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, sehari sebelumnya atau Minggu (10/6/2018) pukul 22.00.

Baca juga: Pelapor Yakin Anggota DPR Herman Hery adalah Pelaku Pengeroyokan

Menurutnya, mobil Rolls Royce bernompol B-88-NTT milik Herman berada tepat di belakang mobil Ronny yang juga masuk ke jalur bus transjakarta.

Saat ditilang, Ronny sempat menanyakan kepada polisi yang menilangnya mengapa mobil Rolls Royce yang berada di belakangnya tidak ikut ditilang.

Tanpa sebab, menurut Ronny, Herman tiba-tiba keluar dari mobil dan langsung menemui Ronny. Masih menurut Febby, Herman sempat mengucapkan kata-kata tantangan kepada Ronny. Setelah itu, Herman kemudian memukul wajah Ronny dengan tangan kosong.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com