Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ojek "Online" Turun dari Lantai 30 Gedung untuk Cari Uang Kembalian

Kompas.com - 29/06/2018, 06:00 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembayaran secara non-tunai seperti dompet digital Go-Pay dan GrabPay ternyata lebih disukai ojek online dibanding pembayaran tunai. Salah satu alasannya, mereka tak perlu repot-repot mencari uang kembalian.

Salah satu pengemudi ojek online Go-Jek Sutardi menceritakan kerepotannya mencari uang kembalian untuk konsumen layanan Go-Food yang bayar secara tunai.

Dia sampai harus turun dari lantai 30 gedung untuk mencari uang kembalian setelah pesanan diantar.

"Saya pernah, dari lantai 30, turun lagi ke bawah cuma buat nyari (uang) kembalian," ujar Sutardi saat berbincang dengan Kompas.com di kawasan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/6/2018).

Baca juga: Pedagang UKM di Blok S Terima Pembayaran via Go-Pay, JakOne, iPay, hingga PayPro

Selain itu, Sutardi juga pernah menunggu konsumen hingga 2 jam untuk mengantarkan makanan dan mengambil uang pengganti plus biaya pengirimannya.

"Kalau orderan malam di atas pukul 00.00, ada saja tuh customer yang ketiduran. Kalau pakai Go-Pay kan enak, kita tinggal gantungin di tempatnya. Saya pernah 2 jam nunggu customer karena enggak pakai Go-Pay," ucapnya.

Pengalaman serupa pernah dialami Ade Maulana, ojek online lainnya. Dia mengaku pernah mencari uang kembalian dengan jarak yang cukup jauh setelah mengantar penumpang yang membayar tunai.

"Kalau enggak megang cash kan repot juga, nyari-nyari susah banget. Pernah saya nyari kembali sampai jauh," kata Ade.

Baca juga: Cerita Pengemudi Go-Jek Terbantu Layanan Pembayaran Nontunai

Pembayaran secara non-tunai, kata Ade, tidak membuat dia kehabisan uang. Mereka bisa menarik tunai saldo tersebut melalui mesin ATM kapan pun diinginkan.

Riki, ojek online yang lain, juga berpendapat serupa.

"Cairin-nya (tarik tunai) juga gampang, masuk ke rekening kita langsung," tutur Riki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com