Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Kabel di Stasiun MRT Diduga karena Pekerja Merokok di Lokasi

Kompas.com - 04/07/2018, 23:37 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT MRT Jakarta menduga kebakaran gulungan kabel yang berada tidak jauh dari Stasiun MRT Lebak Bulus, Selasa (3/7/2018), disebabkan pekerja yang merokok di lokasi tersebut.

Dugaan tersebut didapat melalui hasil investigasi di mana ditemukan puntung dan bungkus rokok di lokasi.

"Ditemukan sejumlah puntung dan bungkus rokok di lokasi terjadinya kabel yang terbakar. Diduga, disebabkan kelalaian manusia yaitu pekerja dari kontraktor Metro One Consortium," ujar Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah, melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (4/7/2018).

Baca juga: PT MRT Bantah Kebakaran Kabel di Stasiun Lebak Bulus karena Korsleting

Tubagus mengatakan, dari hasil investigasi tersebut juga ditemukan lemahnya pengawasan oleh kontraktor terhadap pekerja sub kontraktor dari PT Asahi Kokusai Tecneion Indonesia. Manajemen MRT juga melihat lemahnya penegakan kebijakan larangan merokok di lokasi kerja.

Melihat hal tersebut, manajemen MRT memberikan surat teguran keras serta demerit point kepada Metro One Consortium.

Baca juga: Kebakaran di Johar Baru, Perjalanan KRL Jatinegara-Senen Terganggu

"Memerintahkan kontraktor Metro One Consortium untuk memberikan teguran dan tindakan keras kepada sub kontraktor," ujar Tubagus.

Sebelumnya, kebakaran kabel terjadi di jalur layang mass rapid transit (MRT) dekat Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (3/7/2019) dini hari. Kejadian tersebut tidak sampai mengganggu proyek MRT.

Kompas TV Stasiun MRT Lebak Bulus berdiri di area seluas 10 hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com