Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Minta Pelajar yang Dikerahkan untuk Asian Games Diperbanyak

Kompas.com - 11/07/2018, 11:35 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta agar Dinas Pendidikan menambah jumlah pelajar yang dikerahkan ke pertandingan-pertandingan Asian Games nanti.

"Tambahkan lagi, semua sekolah yang libur kasih masuk ke Senayan. Itu pesta besar," kata Prasetio di kantornya, Selasa (10/7/2018).

Prasetio mendengar penjelasan dari Dinas Pemuda dan Olahraga bahwa pelajar yang dikerahkan ke Stadion Utama hanya 250 orang per wilayah. Padahal, kapasitas di GBK mencapai 100.000 kursi. Untuk itu, Pras meminta agar penonton yang dikerahkan ditambah.

"Minta lah kaos atau topi untuk menyemarakkan pesta besar ini," ujar Pras.

Baca juga: Menyiapkan Gelora Bung Karno untuk Asian Games 2018

Sebelumnya, hal yang sama disampaikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah. Ia meminta agar Dinas Pendidikan memaksimalkan jumlah pelajar karena daya tampung bus yang disediakan Dishub berlebih.

Pihak Inasgoc memberi kuota 25.000 pelajar selama 14 hari penyelenggaraan. Mereka sengaja dikerahkan untuk meramaikan pertandingan-pertandingan yang diperkirakan sepi penonton.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mengerahkan 130 bus sekolah untuk mengantar jemput para siswa.

"130 bus kalau dirata-ratakan 1 bus itu mengangkut 30 orang dalam kondisi yang nyaman, atau 40 orang deh, itu, kan, sekitar 3.900 (penumpang) per hari. Tapi kuota yang diberikan INASGOC hanya 25.000 itu kalau dibagi 14 hanya 1.700 atau 1.800 (penumpang per hari)," ujar kata Andri, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Tertibkan PKL di Sekitar Venue Asian Games

Berdasarkan jadwal yang disusun Dinas Pendidikan DKI, siswa akan dibagi dalam tiga shift yakni pukul 08.00-10.00, 10.00-12.00, dan 13.00-15.00.

Cabang olahraga yang akan mendapat kuota pengerahan pelajar yakni basket, bowling, balap sepeda, berkuda, judo, kurash, kabaddi, karate, pencak silat, angkat berat, gulat, dan wushu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com