Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan di Tanjung Priok dan Solusi yang Sedang Disiapkan

Kompas.com - 13/07/2018, 09:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, boleh dibilang menjadi tempat yang paling dihindari untuk berkendara.

Seolah tak mengenal waktu, kemacetan di kawasan yang dekat dengan pelabuhan tersebut dapat terjadi kapan pun, entah itu pagi, siang, atau malam.

Kemacetan di kawasan Tanjung Priok umumnya disebabkan oleh antrean truk-truk kontainer yang hendak memasuki kawasan pelabuhan.

Truck Manager PT Dunia Express Transindo Tonny Wijaya mengatakan, waktu tempuh menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dapat mencapai sembilan jam.

"Aktual yang pernah saya jalani, supir kami itu jalan dari Sunter menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok itu baru tiba di sana pernah 9 jam. Tetapi, rata-rata 3-6 jam perjalanan," kata Tonny, Rabu (11/7/2018).

Baca juga: Pengusaha Logistik Keluhkan Kemacetan di Tanjung Priok

Padahal, jarak tempat parkir truk milik perusahaannya ke Pelabuhan Tanjung Priok hanya sejauh tujuh kilometer.

Senada dengan Tonny, Wakil Ketua V DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia Jimmy Ruslim menyebut, kemacetan parah selalu terjadi hampir setiap hari. Bahkan, ia mengatakan kemacetan masih berlangsung hingga dalam kawasan pelabuhan.

"Sempat kita ngalamin sampai malam-malam itu delapan jam, ada yang dari jam 11 sampai sana jam 10 malam. Dari keluar Kodim sudah macet, sampai sana lebih parah lagi. Delapan jam macetnya saja," kata dia.

Tonny dan Jimmy menuturkan, kemacetan itu merugikan perusahaannya karena mobilitasnya yang semakin terbatas.

Psikologis para sopir truk pun disebut terpengaruh kemacetan yang 'menggila' itu. Jimmy bercerita, seorang sopirnya pernah menangis karena tak kuat menghadapi kemacetan.

"Kita masih ramai orderan, saya tambahin orderan lagi, nangis dia. Tambahin duit juga nangis, stres dia. Enggak mau dia pergi lagi, minta ampun," kata Jimmy.

Tarif tol dan lambatnya proses masuk pelabuhan

Lambatnya proses masuk menuju pelabuhan ditengarai menjadi penyebab utama kemacetan. Tonny mengatakan, waktu yang dihabiskan untuk melewati gerbang masuk pelabuhan dapat mencapai tiga menit.

Hal itu tentu menyebabkan penumpukan antrean truk.

"Pelabuhan ini akses gate in-nya bisa tiga menit, waktu tunggunya berarti kemungkinan terjadi penumpukan 200 mobil di belakangnya yang nunggu. Kalau itu setiap menit mobil datang, bayangin bisa ribuan," kata Tonny.

Baca juga: Pengusaha Logistis Sebut 2 Sebab Kemacetan Parah di Tanjung Priok

Halaman:


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com