JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat Becak Jakarta (Sebaja) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tidak maju pada pemilihan presiden 2019.
Ketua Sebaja Rasdula mengatakan, para penarik becak merasakan kebijakan Anies yang melegalkan mereka untuk beroperasi di Jakarta sangat membantu perekonomian para penarik becak.
Ia mengatakan, jika nantinya Anies kekeuh mencalonkan diri, artinya Anies mengkhianati kepercayaan masyarakat, khususnya penarik becak yang telah memilih dia pada Pilkada DKI 2017.
"Ketika pilih nomor 3 (nomor pemilihan saat pilkada), kan tujuanya 5 tahun, bukan 8 bulan. Kalau 8 bulan kan namanya ibu-ibu bunting saja 9 bulan, masak ini baru 8 bulan mau loncat," ujar Rasdulah saat melakukan aksi bersama Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMKA) menuntut agar Anies tidak mencalonkan diri pada Pilpres 2019, di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/7/2018).
Baca juga: Massa Aksi di Depan Balai Kota Minta Anies Tidak Nyapres
Rasdulah mengatakan, para penarik becak khawatir jika nantinya Anies mencalonkan diri dan menang, kebijakan yang telah diterapkannya akan berubah.
Menurut dia, kebijakan Anies yang memperbolehkan becak beroperasi di kampung-kampung membuat para penarik becak bebas dari rasa was-was digaruk satpol PP.
Adapun Sebaja merupakan sebuah komunitas penarik becak di Jakarta. Sebaja beranggotakan 2.907 penarik becak di dua wilayah, Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Tak lama setelah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies memperbolehkan pengoperasian becak yang sebelumnya dilarang Pemprov DKI.
Baca juga: Diberhentikan Anies, Mantan Wali Kota Jakbar Daftar Caleg DPRD DKI dari PKB
Anies mengatakan, kehadiran becak diperlukan, khususnya di kampung-kampung. Becak tidak akan beroperasi di jalan-jalan utama atau arteri.
Pemerintah Provinsi DKI akan mengatur becak hanya beroperasi di jalan-jalan kampung di Ibu Kota.
Sebab, selama ini becak memang tetap beroperasi di kampung-kampung walau sudah lama dilarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.