Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran di Jalan Sultan Agung, Manggarai Bermula dari Ejekan di Media Sosial

Kompas.com - 20/08/2018, 22:43 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pasar Manggis Purwati mengatakan, tawuran antar-remaja di Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan, bermula dari saling mengejek di media sosial.

Tawuran pada Senin (20/8/2018) malam itu melibatkan dua kelompok remaja yang tinggal di Kelurahan Pasar Manggis dan Menteng Tenggulun.

"Ini anak-anak kata-kataan (saling ejek) di media sosial Facebook. Ada yang marah karena tersinggung. Kebetulan di kita warga Pasar Manggis tawuran sama Menteng Tenggulun," ujar Purwati saat dihubungi.

Menurut Purwati, ada sekitar 100 remaja yang terlibat tawuran. Mereka membubarkan diri setelah polisi menembakkan gas air mata. Tidak ada yang luka dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Tawuran Dibubarkan, Jalan Sultan Agung, Manggarai Sudah Bisa Dilintasi

"Remaja tanggung, anak-anak SMP, SMA, kurang lebih 100 anak. Sekarang sudah kondusif, sudah dibubarin oleh polisi pakai gas air mata," kata dia.

Purwati menyampaikan, anak-anak di Pasar Manggis akan dikumpulkan pada Selasa (21/8/2018) besok pasca-tawuran itu.

"Antisipasi besok mau dikumpulkan di kelurahan sama bhabinkamtibmas. Ini lagi koordinasi sama bhabinkamtibmas," ucapnya.

Kanit Reskrim Polsek Metro Setiabudi Kompol Tri Suryawan sebelumnya menyampaikan, tawuran antar-remaja di Jalan Sultan Agung membuat ruas jalan tersebut sempat ditutup.


"Sudah, (jalan) sudah buka. Ditutup paling 15 menit, tapi sudah aman terkendali, sudah bisa lewat," ujarnya.

Tawuran itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Dua kelompok remaja saling melempar batu. Polisi membubarkan tawuran itu menggunakan gas air mata.

Menurut Tri, tidak ada yang diamankan dalam tawuran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com