Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Parkir Polda Metro yang Batal Dibangun Ahok, Dilanjutkan dengan APBN

Kompas.com - 05/09/2018, 09:58 WIB
Sherly Puspita,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan parkir di Mapolda Metro Jaya yang batal dibangun dengan dana kewajiban pengembang pada pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kini dilanjutkan.

Ahok telah melakukan groundbreaking pembangunan lapangan parkir tersebut pada Rabu 2 Maret 2016). Setelah dia turun, tak ada kabar terkait kelanjutan proyek ini.

Namun, pada Selasa (4/9/2018) sore, Kompas.com melihat sejumlah alat berat didatangkan untuk memugar lahan seluas 30.526 meter persegi tersebut. Pagar seng dipasang sebagai penutup lahan selama proses pembangunan dilakukan.

Sejumlah banner bergambar konsep bangunan parkir pun terpasang di pagar seng tersebut.

Baca juga: Ini Kata Ahok soal Proyek Gedung Parkir Polda Metro yang Mangkrak

Kabag Fasilitas dan Konstruksi Biro Sarana dan Prasarana (Faskon Rosarpras) Polda Metro Jaya AKBP Ariyanto G mengatakan, pembangunan lahan parkir tersebut akhirnya menggunakan anggaran kepolisian yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Ini dana dari APBN. Enggak jadi menggunakan CSR. Ini masuk anggaran 2018, jadi pembangunannya harus selesai pada Desember 2018. Di lahan ini akan dibangun parkir mobil dengan kapasitas 700 unit mobil," ujar Ariyanto ketika ditemui di ruangannya, Selasa (4/9/2018).

Ariyanto menjelaskan, selain di lahan yang pernah dilakukan peletakan batu pertama oleh Ahok, pihaknya juga akan membangun gedung parkir lain di sisi samping SPBU Polda Metro Jaya yang sebelumnya merupakan gedung puja sera.

Baca juga: Ahok Bantah Pembangunan Lahan Parkir Mapolda Metro Disebut CSR Agung Podomoro

Pembangunan lahan parkir Polda Meteo Jaya. Foto diambil pada Selasa (4/9/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Pembangunan lahan parkir Polda Meteo Jaya. Foto diambil pada Selasa (4/9/2018).
Gedung itu, menurut Ariyanto, akan digunakan sebagai area parkir sepeda motor dengan kapasitas 700 unit. Masing-masing gedung yang akan dibangun berupa gedung tiga lantai.

"Anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan gedung parkir untuk mobil sekitar Rp 100 miliar dan gedung parkir untuk motor mencapai Rp 13 miliar," kata dia.

Menurut Ariyanto pembangunan gedung parkir ini merupakan kebutuhan mendesak Polda Metro Jaya. Pasalnya, area parkir yang tersedia kini tak mampu lagi menampung kendaraan petugas dan warga yang tengah memiliki kepentingan di Polda Metro Jaya.

Baca juga: Estetika Tempat Parkir Mapolda Metro Berantakan

Sebelumnya proyek pengerjaan gedung itu rencananya akan dibiayai melalui kewajiban pengembang reklamasi.

Adapun pembangunan dilakukan oleh PT Jaladri Kartika Paksi (Agung Podomoro Group). Pembiayaan diperkirakan mencapai Rp 70 miliar, dan rampung dalam waktu satu tahun.

Namun, saat ini, mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK. KPK menjerat Ariesman sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.

Alhasil, proses pembangunan lahan parkir tersebut sempat mangkrak.


Pembangunan lahan parkir Polda Meteo Jaya. Foto diambil pada Selasa (4/9/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Pembangunan lahan parkir Polda Meteo Jaya. Foto diambil pada Selasa (4/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com