Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

129 Kelurahan di Jakarta Terancam Banjir

Kompas.com - 12/09/2018, 13:25 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah menyebutkan, sebanyak 129 kelurahan di Jakarta yang terancam banjir pada musim hujan 2018/2019.

Lima wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu memiliki 268 kelurahan. Dengan demikian, kelurahan yang rawan banjir itu mencapai sekitar 48 persen dari total jumlah kelurahan yang ada.

"Berdasarkan peta rawan genangan dari BPBD Provinsi DKI Jakarta, terdapat 129 kelurahan titik daerah rawan genangan yang menjadi fokus untuk penanganan banjir," kata Bambang di kantornya, Rabu (12/9/2018).

Baca juga: BPBD DKI: Hujan Deras yang Landa Jakarta Tak Berpotensi Banjir

Bambang mengatakan, 129 kelurahan itu diantisipasi bakal banjir akibat meluapnya sungai. Sungai yang dimaksud yakni Angke, Pesanggrahan, Krukut, Ciliwung Kelurahan, Kanal Banjir Barat, Ciliwung Lama Kelurahan, Sunter, Cipinang Kelurahan, daan Cengkareng Drain.

Kelurahan-kelurahan yang paling rawan banyak berada di Jakarta Selatan, menyusul Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

"Kesiapan banjir ini kami identifikasi dampaknya seperti apa, kemudian kami turunkan surat keputusan dan buat estimasi perkiraan cuacanya. Kemudian kami juga siapkan orangnya, satgas," ujar Bambang.

Bambang mengatakan kelurahan yang berpotensi banjir ini berada di daerah aliran sungai (DAS) yang belum dinormalisasi atau dilebarkan dan dibeton. Ia mengakui titik banjir dari tahun sebelumnya tak berkurang jauh. Itu terjadi terutama di DAS Ciliwung yang banjirnya cukup parah.

"Sebetulnya sih berkurang, cuma kita mulai dari 2017, sudah dua tahun tidak melakukan normalisasi di Ciliwung," kata Bambang.

Tertundanya normalisasi disebabkan ketidaksiapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membebaskan bantaran sungai dari okupasi warga.

Baca juga: DKI Yakin Pengurangan Anggaran Rp 400 Miliar Tak Pengaruhi Penanganan Banjir

Selama tertundanya normalisasi, BBWSCC tetap berupaya meminimalisasi faktor banjir dengan mengeruk sungai yang sedimentasi atau pengendapannya tinggi.

Di luar dari 129 titik rawan banjir akibat luapan sungai, Bambang juga mengingatkan akan potensi genangan di ruas-ruas jalan dan permukiman akibat buruknya drainase ketika hujan turun.

"Kami tidak bisa memprediksi pasti. tapi yang jelas kami update terus titik genangan yang akan terjadi dan tambahannya karena faktor drainase," ujar dia.

Banjir diprediksi akan terjadi di puncak musim hujan 2018/2019 yaitu di Februari seperti di musim hujan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com