JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Bidang Kesiswaan SMPN 30, Rasito, mempertanyakan pembangunan fasilitas gedung SMP Negeri 30 yang belum selesai hingga saat ini.
Rasito mengatakan, gedung sekolah mulai dibangun pada Oktober 2016 dan selesai pada Maret 2017. Namun, yang baru selesai hanya bangunan untuk ruang belajar mengajar. Sementara fasilitas pendukung lainnya masih belum selesai.
"Sebagai sekolah percontohan, gedungnya bagus, fasilitasnya lengkap. Tapi kenapa pemerintah bangunnya (seperti) setengah hati," ujar Rasito saat ditemui di SMN 30, Kamis (13/9/2018).
Rasito mengatakan, saat ini belum ada fasilitas lapangan yang dibangun Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Halaman depan sekolah masih terlihat tandus. Jika hujan, halaman sekolah menjadi becek.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Sebut SMAN 75 dan SMPN 30 Masih Pakai Kursi Reyot
Sejumlah konblok yang ada di halaman sekolah merupakan sumbangan dari orangtua siswa yang miris melihat kondisi tempat anaknya belajar itu.
Pagar yang mengelilingi sekolah juga tidak diganti dan masih menggunakan pagar yang lama.
Rasito mengatakan, saat ditanyakan ke Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dinas Pendidikan DKI Jakarta masih memprioritaskan pembangunan gedung. Belum jelas kapan fasilitas pendukung akan dibangun.
Baca juga: SMPN 30 Koja Masih Gunakan Kursi Dan Meja Reyot untuk Belajar Mengajar
"Ketika ditanyakan satuan sarana dan prasarana, mereka sampaikan yang penting gedung itu berdiri dulu. Anak-anak buru-buru pindah beljar dulu. Sementara paga dan lapangan belum siap," ujar Rasito.
SMPN 30 juga diketahui masih menggunakan kursi dan meja reyot untuk kegiatan belajar.
Baca juga: SMAN 75 Masih Gunakan Kursi dan Meja Pengadaan Tahun 1999
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.