Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Buru Dalang Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMK di Jaksel

Kompas.com - 14/09/2018, 20:59 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya masih mencari alumni SMAN 32 berinisial I (18) yang diduga otak aksi tawuran di Permata Hijau, Kebayoran Lama, beberapa waktu lalu.

"Masih kami cari orangnya, karena dia merupakan otak dari kejadian itu, dia yang ajak adik adiknya, dan berkomunikasi dengan lawannya," kata Indra, di Mapolrestro Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2018).

Indra mengakui pihaknya kesulitan menelusuri jejak I.

Baca juga: Tewaskan Pelajar SMK, 10 Anggota Geng Sparatiz Dibekuk Polisi

Kendati baru lulus SMA, lanjut dia, I cukup susah dikejar.

"Mungkin dia bisa ngumpet, dimana. Mudah-mudahan sesegera mungkin kami dapatkan," ujar Indra.

Menurut Indra, pihaknya sudah menelusuri ponsel I. Penyidik juga sudah mencari I lewat keluarganya.

Baca juga: Bermula dari Gardu Ormas Dilempari, Tawuran Terjadi di Jaksel

"Kalau memang ada dugaan keluarganya menyembunyikan, kami akan lakukan tindakan hukum," ujar Indra.

Sebelumnya, sepuluh pelajar yang menamakan kelompoknya Geng Sparatiz ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan setelah tawuran dengan SMK Muhammadiyah 15 Jakarta Barat di Jalan R Soepeno, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Geng Sparatiz yang merupakan pelajar SMAN 32 Jakarta ini terlibat tawuran pada Sabtu (1/9/2018) dan menewaskan seorang pelajar SMK Muhammadiyah 15.

Baca juga: Sekolah Antisipasi Aksi Balas Dendam Setelah Tawuran yang Tewaskan Pelajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com