DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Humas PLN Area Depok Setyo Budiono mengatakan, pemutusan aliran listrik tujuh rumah di Perumahan Aruba, Jalan Pemuda, Kota Depok dilakukan atas permintaan pengembang.
“Bukan kami yang putuskan listrik, ini memang permintaan dari pengembang karena menurut versi pengembang ada persoalan internal yang belum terselesaikan,” ucap Budi saat dihubungi, Senin (24/9/2018).
Budi mengatakan, kabel aliran listrik di perumahan mewah tersebut merupakan wewenang pihak pengembang karena aliran listrik perumahan ini disimpan di bawah tanah.
“Investasi penanaman kabel bawah tanah itu usul dari pengembang. Mereka yang meminta jalur khusus (bawah tanah) dan pembuatnya juga dibuat sendiri oleh pengembang,” ucap dia.
Pihak PLN, kata Budi, dua kali datang ke perumahan tersebut karena menerima keluhan warga mengenai pemutusan listrik.
Namun, upaya PLN untuk menyambungkan kembali listrik warga dihalangi pengembang.
“Kami tidak diperbolehkan masuk oleh pengembang. Menurut pengembang, aliran listrik di perumahan itu area dan wewenang mereka dan kami tidak diperbolehkan ikut campur,” kata Budi.
Baca juga: Aliran Listrik Tujuh Rumah di Depok Diputus Pengembang
Aliran listrik ke tujuh rumah mewah di Kompleks Aruba Residence, Jalan Pemuda, Kota Depok diputus oleh pihak pengembang sejak 12 September 2018.
Akibatnya, puluhan warga pemilik rumah menggelar aksi damai dengan menyalakan lilin di sekitar perumahan sebagai aksi protes kepada pihak pengembang pada Sabtu (22/9/2018) malam.
Vid Adrison, juru bicara warga, mengatakan bahwa pemadaman listrik sepihak tersebut dilakukan oleh pihak pengembang sebagai somasi untuk memberikan efek jera kepada warga.
Somasi dilakukan karena warga protes dan menolak membayar iuran pengelolaan lingkungan (IPL).
Adrison menyampaikan, pihak pengembang menaikan tarif IPL secara sepihak dari Rp 200.000 per bulan menjadi Rp 1 juta per bulan.
Menurut dia, permasalahan IPL telah menjadi polemik antara pengembang dan warga sejak setahun lalu.
Saat dikonfirmasi, pihak pengembang dari Kompleks Amuba Residence tidak mengangkat telepon Kompas.com. Saat dikirimi pesan singkat pun pengembang hanya membacanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.