Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Bermodus Matikan Listrik Ditangkap Setelah Polisi Melacak Transfer Uang Korban

Kompas.com - 14/09/2018, 16:27 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pelaku yang terlibat penyekapan dan perampokan terhadap Salma, penghuni sebuah indekos di Kemayoran, Jakarta Pusat, dapat dibekuk setelah polisi melacak transfer uang dari ATM korban ke rekening salah satu pelaku.

Para pelaku yang terlibat perampokan Salma dengan modus mematikan arus listrik indekos tempat tinggal korban itu berinsial HW (29), DL (26), EG (22), dan WR (21).

"Ternyata benar, ada kegiatan transfer yang dilakukan pelaku. Setelah itu, kami lacak tujuan rekening dan kami amankan satu pelaku," ujar Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful, di Mapolsek Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).

Baca juga: Polisi Tangkap 7 Tersangka Pelaku Pengeroyokan di Bekasi

Saiful mengatakan, dua pelaku berinisial EG dan WR, awalnya masuk ke dalam kamar dan menyekap Salma. Di dalam kamar tersebut, para pelaku mengacak-acak kamar dan tas Salma.

Saat menemukan sebuah dompet berisi ATM, para pelaku memaksa Salma untuk memberikan nomor pin ATM-nya. Di bawah ancaman, akhirnya Salma memberikan nomor pin.

Saiful mengatakan, dari penyelidikan dan kerjasama dengan pihak bank, diketahui rekening tujuan transfer atas nama EG. Polisi mengamankan EG di sebuah rumah yang tak jauh dari rumah korbannya.

Pada hari yang sama, polisi mengamankan tiga pelaku lainnya yang bekerja sama dengan EG untuk merampok Salma.

Menurut polisi, para pelaku merampok untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Selain uang, mereka juga mencuri lalu menjual ponsel korban ke salah satu penadah.

Polisi telah mengamankan penadah tersebut. "Kami tangkap para pelaku di Cempaka Baru, tidak jauh dari rumah korban," ujar Saiful.

Baca juga: 2 Perampok Sekap Korban dengan Modus Memutuskan Arus Listrik Kos

Petugas kepolisian sebelumnya mengamankan para perampok yang menyekap dan merampok Salma di indekos, Minggu (9/9/2018) lalu.

Para perampok sebelumnya menyekap dan merampok korbannya dengan modus mematikan arus listrik kos-kosan korbannya.

"Iya, pelakunya sudah kami tangkap," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung, saat dihubungi, Kamis (13/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com