Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Umum Bisa Sewa Rusunawa, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi...

Kompas.com - 17/10/2018, 21:02 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta yang sudah masuk daftar tunggu Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman boleh memilih rusunawa yang ingin mereka sewa sesuai keinginan.

Asalkan, rusunawa tersebut memiliki unit kosong.

"Dari ketersediaan unit yang ada, silakan Anda pilih sendiri rusun yang mana. Nanti baru update datanya, tetapi untuk informasi, Rusun Pengadegan dan Tegal Alur sudah penuh," ujar Meli di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).

Baca juga: Ini Daftar Rusunawa Siap Huni, Salah Satunya Rusun KS Tubun

Mereka yang berhak mendapatkan rusun adalah yang memenuhi syarat. Syarat dasar yang harus dipenuhi adalah KTP DKI Jakarta dan Kartu Keluarga (KK).

"Kemudian penghasilannya sekitar Rp 4 juta sampai Rp 7 juta bagi yang memilih rusun di lokasi strategis seperti Rusun KS Tubun dan Rawabuaya," kata dia. 

Sementara untuk rusun lainnya, syarat penghasilannya adalah UMR hingga Rp 4 juta. Syarat berikutnya yang harus dipenuhi adalah memiliki buku nikah, NPWP, dan surat keterangan belum mempunyai rumah.

Baca juga: Warga Rusun Penjaringan Minta Direlokasi ke Rusunawa Kemayoran

Adapun, warga DKI Jakarta yang sudah masuk daftar tunggu sebanyak 14.624 orang.

Mereka adalah akumulasi warga yang sudah mendaftar dari tahun 2013 sampai 2018. Sementara itu, ketersediaan rusunawa yang ada adalah 9.430 unit.

Meli mengatakan, mereka yang masih membutuhkan rusunawa bisa melakukan daftar ulang ke Kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman hingga akhir Oktober.

Baca juga: Wisma Atlet Kemayoran Bakal Jadi Rusunawa

Pada 1 November, pendaftaran ulang akan dipindahkan ke kantor-kantor Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS).

Meli mengatakan, warga yang telah daftar ulang akan diverifikasi lagi sesuai syarat yang diberikan.

Rusun yang sudah siap huni adalah Rusun BLK Pasar Rebo, Pengadegan, Nagrak, Rorotan, Semper, Tegal Alur, Pulogebang Penggilingan, Penggilingan, Pulogebang, dan Rawabebek.

Baca juga: Geledah Rusunawa Uncen Papua, Polisi Amankan 39 Motor Hasil Curian

Tarif sewa rusun tersebut Rp 765.000 per bulan.

Khusus untuk Rusun K.S Tubun dan Rawabuaya, tarif sewanya lebih tinggi yaitu Rp 1,5 juta per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com