Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika PPSU Sebut Diri Mereka Pasukan Elite Jakarta

Kompas.com - 19/10/2018, 15:56 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di DKI Jakarta memiliki sebuah perkumpulan untuk merekatkan rasa persaudaraan di antara mereka. Nama yang mereka berikan untuk perkumpulannya adalah Forum Jakarta Elite Squad atau Pasukan Elite Jakarta.

Salah satu anggotanya, Eli, menceritakan alasan kenapa mereka memakai nama itu.

"Karena kami merasa pekerjaan ini elite kok. Kami pasukan keren Jakarta," ujar Eli di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (19/10/2018).

Baca juga: PPSU Menyulap Kolong Flyover UI yang Kusam dengan Mural Asian Games

Eli sendiri merupakan anggota PPSU dari Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat. Dia bercerita, forum itu bermula dari aplikasi Qlue. Biasanya, setiap petugas PPSU antar kelurahan sering bertemu saat menindaklanjuti laporan warga lewat aplikasi Qlue.

Pertemuan itu membuat mereka menjadi sering berinteraksi agar penangangan di lapangan tidak tumpang tindih. Mereka pun akhirnya membuat sebuah forum sederhana.

Jika ada waktu, PPSU dari berbagai kelurahan itu berkumpul untuk sekadar bersilaturahim.

"Kami juga enggak punya kantor ya. Kami enggak butuh ruangan khusus. Di mana saja kami bisa ngumpul," kata Eli.

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pekojan dan Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Tambora melakukan pemberihan saluran air di dekat lahan bangunan liar yang dibongkar di Gang Kepiting, RT 09 RW 05, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat pada Senin (15/10/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pekojan dan Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Tambora melakukan pemberihan saluran air di dekat lahan bangunan liar yang dibongkar di Gang Kepiting, RT 09 RW 05, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat pada Senin (15/10/2018).
Lama kelamaan, turur Eli, banyak kegiatan-kegiatan positif yang mereka lakukan. Misalnya saat terjadi kebakaran di permukiman warga. Eli mengatakan "pasukan elite" ini akan langsung sigap memberi bantuan sebisanya.

Jika tak ada uang, mereka membantu warga yang kesusahan dengan sumbangan baju bekas dan makanan.

Terakhir, mereka baru saja mengumpulkan sumbangan untuk korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah dengan menjual stiker, topi, pin, dan kaos. Uang yang mereka kumpulkan mencapai Rp 26 juta. Uang tersebut mereka titipkan lewat posko bantuan yang ada di Balai Kota DKI Jakarta.

Baca juga: Petugas PPSU Dikerahkan Perbaiki Rumah Warga yang Diterjang Angin Kencang di Semper Barat

Eli mencereitakan, kelompok mereka bebas dari kepentingan politik. Dia berharap Pasukan Elit Jakarta itu bisa semakin memberikan kontribusi bagi warga yang membutuhkan.

Dengan mengenakan nama "elite" membuat mereka merasa sebagai bagian yang dibutuhkan masyarakat.

"Intinya ini untuk membanggakan diri kami. Kami pasukan paling bawah, kami membanggakan diri sendiri agar lebih semangat. Untuk membangkitkan semangat tim oranye ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com