Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Akan Tindak Tegas Pabrik yang Mencemari Situ Rawa Kalong

Kompas.com - 21/10/2018, 08:32 WIB
Cynthia Lova,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan akan menindaklanjuti terkait air Situ Rawa Kalong yang telah tercemar dengan limbah-limbah pabrik.

Idris mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Dan Cisadane (BWSCC) untuk menindaklanjuti masalah pencemaran limbah di Situ tersebut.

"Siapa yang menangani limbah ini, kami akan berkonsultasi dengan BWSCC" Ucap Idris di Balaikota Jalan Margonda, Depok Jumat (19/10/2018).

Idris mengatakan akan mencoba menangani terkait air Situ Rawa Kalong yanh sudah tercemar. Menurutnya, untuk merevitalisasi memerlukan dana yang sangat besar.

“Jika kami diminta menangani, maka akan kami lakukan semampu kami dengan kondisi keuangan yang ada karena revitalisasi situ ini memerlukan dana yang besar,” jelas Idris.

Baca juga: Melihat Situ Rawa Kalong yang Akan Direvitalisasi Ridwan Kamil

Menurut Idris penindakan terhadap beberapa pabrik yang diduga melakukan pencemaran limbah terhadap Situ Rawa Kalong masih terkendala karena belum adanya peraturan daerah yang merujuk terhadap sanksi berat.

"Implementasi sanksi ini bagaimana dampaknya karena ada sanksi yang sampai menutup perusahaan. Ini tentunya tidak mudah dan butuh kerja sama. Namun, ini semua bukan berarti mengendurkan semangat kami untuk mengingatkan mereka agar tidak membuang limbah ke Situ Rawa Kalong lagi," paparnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Situ Rawa Kalong Muhammad Nurdin mengatakan, ada empat pabrik yang diduga melakukan pencemaran.

"Mereka bergerak di berbagai bidang seperti pabrik pembuatan kapal lampu, kosmetik dan spons plastik. Sudah ada uji laboratorium juga dan ternyata, air situ tercemar berat," ucap Nurdin saat dikonfirmasi.

"Pencemarannya sudah luar biasa ya. Kalau mau dipersentasekan mungkin sudah 100 persen tercemar ya. Setiap pagi, di sini airnya berwarna biru, hijau, coklat dan putih. Lalu ada minyak minyak yang menggenang di atas air," paparnya.

Baca juga: Wali Kota Depok Belum Tahu Rencana Emil Beri Hibah Revitalisasi Situ Rawa Kalong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com