Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Kramatjati Akan Punya Fasilitas untuk Difabel

Kompas.com - 22/10/2018, 15:57 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manager PD Pasar Jaya Kramatjati Agus Laman mengungkapkan, setelah Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, masuk dalam kategori pasar sehat di Jakarta, pihaknya akan mengupayakan penambahan beberapa fasilitas.

Salah satunya adalah merencanakan untuk menyediakan fasilitas ramah difabel di Pasar Kramatjati.

"Kita juga tertarik dengan sarana dan prasarana bagi kaum difabel. Karena pasar ini kan milik umum, jadi kita coba fasilitasi," ungkap Agus, saat ditemui Kompas.com, di kantornya, Senin (22/10/2018).

Saat ini, Agus menyebut, telah tersedia toilet difabel di lantai dasar. Namun, untuk lantai 2 dan 3, masih dalam tahap perencanaan.

Baca juga: Toilet, Ruang Menyusui, hingga Wastafel, Mudah Dijumpai di Pasar Kramatjati

"Sarananya sudah ada, tetapi lantai 2 belum terjangkau oleh difabel karena butuh akses yang harus kita sediakan," ujar dia.

Selain fasilitas yang ramah disabilitas, PD Pasar Jaya Kramatjati juga merancang klinik yang akan berada satu ruangan dengan ruang laktasi atau ruang menyusui.

"Kemudian akan ada klinik. Sangat mungkin sekali nanti di situ (ruang laktasi) ada 3 fasilitas dalam 1 ruangan, nantinya ada ruang laktasi, ruang klinik dan juga tempat bermain anak. Karena luas areal ada 78 meter," kata dia.

Dengan adanya klinik, pihaknya sedang berkirim surat ke Puskesmas Kramatjati, untuk meminta pembinaan terkait dengan pertolongan pertama.

"Sekarang kita lagi koordinasikan ke puskesmas agar minimal seminggu sekali mereka bisa mendampingi kita. Kerja samanya adalah dengan pembinaan SDM. Untuk membina minimal mereka memahami P3K," ujar dia.

"Memahami pertolongan pertama misalnya ada pedagang yang pingsan, sesak napas, pertolongan pertama bisa dilakukan," lanjut Agus.

Sementara, untuk membuat pembeli semakin nyaman berbelanja di pasar yang memiliki tiga lantai ini, PD Pasar Jaya Kramatjati menyediakan tera ulang atau timbangan yang disediakan bagi para pembeli, untuk bisa menimbang barang belanjaannya sendiri.

Hal ini, kata Agus, agar pembeli merasa lebih percaya dan bisa memastikan soal barang belanja yang dibeli.

"Ini berguna untuk pengunjung memastikan bahwa apa yang mereka beli sesuai dengan yang mereka mau. Jadi, misalnya mereka beli beras, bisa ditimbang sendiri, untuk memastikan," ungkap dia.

Baca juga: Menengok Pasar Kramatjati yang Disebut Pasar Sehat...

Sebelumnya, Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, dikategorikan sebagai salah satu pasar sehat di Jakarta.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Nila Moeloek, saat melakukan kunjungan dan peninjauannya di Pasar Kramatjati, Jumat (19/10/2018).

"Kondisi pasar cukup baik untuk masuk kategori pasar sehat, tapi saya berharap kondisi pasar bersih ini bisa terus ditingkatkan ke depannya," kata Nila, seusai melakukan peninjauan.

Beberapa faktor yang membuat Pasar Kramatjati terpilih sebagai pasar sehat adalah selain pasarnya bersih, toilet atau jamban umumnya dinilai juga bersih.

Nilai plus lainnya adalah, pengelola pasar Kramatjati menyediakan ruang laktasi bagi ibu menyusui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com