Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerjaan Gorong-gorong Tol Kali Buaran Tunggu Dana Hibah DKI Cair

Kompas.com - 23/10/2018, 06:33 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasi Pengembangan, Pembangunan Jalan, dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Idi Susanto mengatakan, proyek pembangunan gorong-gorong di Tol Kali Buaran, Bekasi Barat, akan menunggu dana hibah dari Pemprov DKI cair.

Dana untuk proyek pembangunan gorong-gorong itu sudah diajukan dalam proposal dana hibah DKI pada Mei lalu. Lokasi proyek tersebut berada di perbatasan DKI dan Kota Bekasi.

"Itu buat gorong-gorong di bawah tol, buat saluran drainase, itu belum (berjalan), baru usulan, itu belum ada anggarannya. Kalau flyover kan sudah ada, masih kurang, kami ajukan lagi," kata Idi saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/10/2018).

Baca juga: Polemik Dana Hibah DKI, Proyek Flyover Rawapanjang dan Cipendawa Tetap Berjalan

Ia menambahkan, gorong-gorong kali Buaran itu nanti berfungsi untuk memperlancar arus aliran air di Kali Buaran serta untuk mengurangi genangan air yang kerap ada di Jalan Kalimalang di bawah kolong Tol JORR.

"Saya lupa yah, itu dananya kisaran Rp16-20 miliar. Semuanya dari DKI. Kami sudah usulkan kemarin. Itu buat tambahan gorong-gorong itu," ujar Idi.

Pemkot Bekasi sudah mengajukan proposal dana kemitraan kepada Pemprov DKI Jakarta pada Mei 2018. Total dana yang diajukan mencapai hampir Rp 1 triliun.

Namun karena dokumen belum lengkap, proposal tersebut dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu. Kemudian, pada Oktober ini, Pemkot Bekasi kembali mengajukan dana kemitraan sebesar Rp 2,09 triliun untuk tahun anggaran 2019.

Dana itu dialokasikan untuk lanjutan pembangunan flyover Rawapanjang, flyover Cipendawa, hingga pembangunan crossing Kali Buaran.

Namun Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kemarin mengatakan, pihaknya akan menarik proposal senilai Rp 2 triliun itu dan kembali mengajukan proposal sebelumnya yang senilai Rp 1 triliun.

"Yang katanya Rp 2 triliun yang (diajukan) itu memang ada, ini yang akan kami cabut. Yang mau kami pakai adalah surat Pak Ruddy (Penjabat Wali Kota Bekasi), bulan Mei, ada dua surat. Ada Rp 426 miliar dan Rp500 miliar. Jadi sekitar Rp1 triliun ini yang kami evaluasi," kata Rahmat Effendi.

Baca juga: BERITA POPULER: Masalah Dana Hibah untuk Bekasi dan PKL Difasilitasi Duduki Trotoar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com