BEKASI, KOMPAS.com - Kasi Pengembangan, Pembangunan Jalan, dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Idi Susanto mengatakan, proyek pembangunan gorong-gorong di Tol Kali Buaran, Bekasi Barat, akan menunggu dana hibah dari Pemprov DKI cair.
Dana untuk proyek pembangunan gorong-gorong itu sudah diajukan dalam proposal dana hibah DKI pada Mei lalu. Lokasi proyek tersebut berada di perbatasan DKI dan Kota Bekasi.
"Itu buat gorong-gorong di bawah tol, buat saluran drainase, itu belum (berjalan), baru usulan, itu belum ada anggarannya. Kalau flyover kan sudah ada, masih kurang, kami ajukan lagi," kata Idi saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/10/2018).
Baca juga: Polemik Dana Hibah DKI, Proyek Flyover Rawapanjang dan Cipendawa Tetap Berjalan
Ia menambahkan, gorong-gorong kali Buaran itu nanti berfungsi untuk memperlancar arus aliran air di Kali Buaran serta untuk mengurangi genangan air yang kerap ada di Jalan Kalimalang di bawah kolong Tol JORR.
"Saya lupa yah, itu dananya kisaran Rp16-20 miliar. Semuanya dari DKI. Kami sudah usulkan kemarin. Itu buat tambahan gorong-gorong itu," ujar Idi.
Pemkot Bekasi sudah mengajukan proposal dana kemitraan kepada Pemprov DKI Jakarta pada Mei 2018. Total dana yang diajukan mencapai hampir Rp 1 triliun.
Namun karena dokumen belum lengkap, proposal tersebut dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu. Kemudian, pada Oktober ini, Pemkot Bekasi kembali mengajukan dana kemitraan sebesar Rp 2,09 triliun untuk tahun anggaran 2019.
Dana itu dialokasikan untuk lanjutan pembangunan flyover Rawapanjang, flyover Cipendawa, hingga pembangunan crossing Kali Buaran.
Namun Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kemarin mengatakan, pihaknya akan menarik proposal senilai Rp 2 triliun itu dan kembali mengajukan proposal sebelumnya yang senilai Rp 1 triliun.
"Yang katanya Rp 2 triliun yang (diajukan) itu memang ada, ini yang akan kami cabut. Yang mau kami pakai adalah surat Pak Ruddy (Penjabat Wali Kota Bekasi), bulan Mei, ada dua surat. Ada Rp 426 miliar dan Rp500 miliar. Jadi sekitar Rp1 triliun ini yang kami evaluasi," kata Rahmat Effendi.
Baca juga: BERITA POPULER: Masalah Dana Hibah untuk Bekasi dan PKL Difasilitasi Duduki Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.