Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 2 Bulan, Plt Direktur Teknik Lion Air Ditugaskan Kawal Audit Pelayanan

Kompas.com - 01/11/2018, 08:59 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Mochamad Rusli ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Teknik Lion Air menggantikan Direktur Teknik Lion Air sebelumnya, Muhammad Asif.

Rusli akan menjalani tugasnya sebagai Plt Direktur Teknik Lion Air selama 2 bulan.

Ia enggan menjawab ketika ditanya apakah pergantian tersebut disebabkan masalah human error peristiwa jatuhnya Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Baca juga: BERITA POPULER: Direktur Teknik Lion Air Diberhentikan

"Saya kurang tahu ya kalau hal itu, karena itu dari Pak Menteri Perhubungan ya. Kami selaku private tentunya menjalankan apa yang menjadi putusan kewenangan Pak Menhub," ujar Rusli di Lion Operation Center, Neglasari, Tangerang, Rabu (31/10/2018).

Rusli mengatakan, ia telah efektif menjabat sejak 31 Oktober.

Selama dua bulan ke depan, ia ditugaskan mengawal audit Kementerian Perhubungan terhadap sistem pelayanan Lion Air.

Baca juga: Ini Alasan Menhub Bebas Tugaskan Direktur Teknik Lion Air

Rusli juga akan menjalankan program perencanaan yang telah ditetapkan manajemen Lion Air.

"Pokoknya kami fokus membantu proses evakuasi bagaimana ini bisa berjalan dengan baik, kemudian tentunya kami menjalankan fungsi tadi," kata Rusli.

"Kalau kita bekerja ini kan sudah tertata, sudah teratur rapi ya. Jadi kami ikuti apa yang menjadi tanggung jawab kami," lanjut dia. 

Baca juga: Menhub Berhentikan Direktur Teknik Lion Air, Manajemen Tunjuk Plt

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membenarkan pemberhentian Muhammad Asif sebagai Direktur Teknik Lion Air karena JT 610 jatuh.

"Lion Air akan melaksanakan arahan dan keputusan Kemenhub untuk merumahkan serta memberhentikan Muhammad Asif yang menjabat sebagai Direktur Teknik Lion Air saat ini," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com